ekosistem_gambut:bakung

Bakung

bakungpowo.jpgAsplenium nidus dikenal sebagai “Daun Nidus” atau “Lumut Nidus”. Tanaman ini dimanfaatkan sebagai tanaman obat, kandungan didalamnya. Sumber yang kaya akan flavonoid, sebagian besar adalah gliricidin-7-Ohexoside dan quercetin-7-0-rutinoside yang dapat dimanfaatkan sebagai anti bakteri, anti oksidan. Asplenium nidus merupakan tumbuhan penyusun hamparan hutan rawa gambut di Daerah Kota Palangka Raya.

Kingdom: Plantae

Phylum: Streptophyta

Class: Equisetopsida

Subclass: Polypodiinae

Order: Polypodiales

Family: Aspleniaceae

Genus: Asplenium

Species: Asplenium nidus

Daun bakung berbentuk melengkung dan berbentuk mangkuk, sehingga menghasilkan tampilan yang menarik. Bentuk mangkuk pada daun tersebut juga berfungsi untuk menampung air hujan, yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman untuk bertahan hidup di lingkungan yang lembap.

Asplenium nidus mempunyai rimpang yang tegak dan pendek, memiliki daun tunggal dengan tepi daun yang bergelombang, ujung daun yang runcing, mengkilap, tulang tengah daun berwarna coklat kehitaman, memiliki daun yang cukup panjang , serta sorus linear berwarna cokelat dekat dengan tulang daun.

Selain itu, tanaman ini memiliki daun yang panjang, lebar, dan tersusun menyerupai rumbai atau bentuk nidus. Batang Asplenium nidus tergolong pendek dan umumnya tidak tampak karena tertutup oleh helaian daunnya yang besar. Pada permukaan bawah daun terdapat rambut halus mirip sisik, disebut rizoid, yang berperan dalam menyerap air serta nutrisi.

Bakung berasal dari Kepulauan Bismarck, Borneo, Kepulauan Caroline, Pulau Natal, Jawa, Kepulauan Sunda Kecil, Malaya, Maluku, Papua Nugini, Filipina, Queensland, Kepulauan Solomon, Sulawesi, dam Sumatera. Asplenium nidus ditemukan pada tanah datar dan ada juga yang ditanam di pot.

  • Liew, J., & Wong, S. (2019). Morphological and molecular characterization of the fern Asplenium nidus from Brunei. Transactions on Science and Technology, 6(2), 73-80
  • POWO (2024). “Plants of the World Online. Facilitated by the Royal Botanic Gardens, Kew. Published on the Internet; https://powo.science.kew.org/.
  • Ridhwan, M., Muliyah, E., Hapsari, A. K., & Welani, D. (2022). Study of existence and biodiversity of ferns (Pteridophyta) in the Situ Gintung area, South Tangerang City.
  • Syaputra, A. A., Fitri, L., Musyarofah, B., nadira Savitri, N. A., & Syafiq, A. N. (2023). Diversity of mosses and ferns in Dlundung Waterfall, Mojokerto. BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology), 6(1), 557-563.
  • Ulfa, S. W., Nabila, A. P., Tambunan, N. S., Siregar, R., & Sinaga, S. A. (2023). Identifikasi Tumbuhan Paku (Pterydophyta) Yang Dimanfaatkan Sebagai Tumbuhan Obat Di Daerah Sumatera Utara. Innovative: Journal Of Social Science Research, 3(3), 2290-2304.
  • Unsil, E. S., Fauzan, M. R., Muslim, R., Gunawan, I., & RS, E. R. (2024). Identifikasi Tumbuhan Paku Sejati (Filicinae) di Curug Ciparay Desa Cidugaleun, Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya. Bilangan: Jurnal Ilmiah Matematika, Kebumian dan Angkasa, 2(6), 11-28.
  • Yenihayati, Y. Jenis-Jenis Tumbuhan Penyusun Vegetasi Rawa Gambut di Wilayah Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah. Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang, 9(1), 15-20.
  • ekosistem_gambut/bakung.txt
  • Last modified: 2025/12/02 09:23
  • by Sephira Tiara Dwi