Elang Laut Perut Putih

Yuk mengenal salah satu jenis burung yang berukuran cukup besar

Fig. 1: Elang Perut Putih


Tingkatan Taksonomi

Nama

Kingdom

Animalia

Phylum

Chordata

Class

Aves

Order

Accipitriformes

Family

Accipitridae

Genus

Haliaeetus

Species

Haliaeetus leucogaster

Elang-laut Perut-putih merupakan jenis satwa yang umum kita temukan disekitar areal pesisir untuk mencari makan berupa mamalia kecil dan juga berbagai macam jenis ikan. Saat pagi dan sore hari terlihat terbang “swaring” diatas permukaan air untuk mengintai mangsa buruannya dengan cermat dan segera meluncur ke permukaan air untuk mencekam erat mangsanya. Sangat umum dijumpai didaerah dataran rendah terutama pada kawasan mangrove.

Elang-laut perut-putih (Haliaeetus leucogaster) memiliki sebaran geografis yang luas, mencakup wilayah pesisir dan perairan besar di Asia Selatan, Asia Tenggara, Indonesia, Papua Nugini, hingga Australia dan Tasmania. Burung pemangsa ini umumnya ditemukan di sepanjang garis pantai, estuari, danau besar, serta sungai utama, dan juga dapat terlihat di pulau-pulau terpencil dan wilayah pedalaman yang memiliki badan air yang cukup luas.

Di Indonesia, elang ini sering dijumpai di pesisir Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Papua, terutama di kawasan mangrove, muara sungai, dan hutan rawa yang menyediakan habitat berburu dan bersarang yang ideal. Keberadaannya yang tersebar luas menunjukkan kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap berbagai kondisi ekosistem pesisir tropis dan subtropis. Meskipun tergolong sebagai spesies dengan status konservasi Least Concern secara global, populasi lokal di beberapa wilayah mengalami tekanan akibat degradasi habitat dan gangguan manusia.

Berikut beberapa lokasi potensial dan tercatat.


Lokasi

Jenis Gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut

<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>

Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany…


Catatan

Teluk Kamal, Nusa Barong, Jember, Jawa Timur

Gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut

<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>

Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany…
pesisir & hutan mangrove

Teridentifikasi melalui foto lapangan BRIN (2024)

Pesisir Kalimantan Timur & Selatan

Gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut

<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>

Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany…
transisi

Habitat potensial karena berbatasan dengan estuari dan rawa terbuka

Sumatera Selatanplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigSumatera Selatan

Sumatera Selatan atau sering disebut sebagai Bumi Sriwijaya, memiliki Ibu Kota Provinsi Palembang yang juga dijuluki sebagai Venice of The East (Venesia dari timur) oleh bangsa Eropa merupakan salah satu kota tertua di Indonesia yang sudah ada sejak 1.335 tahun yang lalu. Dalam perjalanannya, Provinsi Sumatera Selatan saat ini tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur, terutama melalui perencanaan Kawasan Ekonomi Khusus Pelabuhan Tanjung Api-Api di
& Riau pesisir


Gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut

<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>

Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany…
rawa dangkal

Potensi tinggi, terutama di kawasan restorasi dan konservasi

Elang-laut perut-putih (Haliaeetus leucogaster) merupakan burung pemangsa berukuran besar dengan ciri morfologi yang khas dan mudah dikenali. Panjang tubuhnya berkisar antara 75 hingga 85 cm, dengan rentang sayap mencapai 1,8 hingga 2,2 meter, menjadikannya salah satu raptor terbesar di kawasan Indo-Pasifik. Individu dewasa memiliki kepala, dada, dan perut berwarna putih bersih, kontras dengan punggung dan sayap berwarna abu-abu gelap. Saat terbang, bagian bawah sayap menampilkan pola mencolok dengan bulu terbang hitam yang kontras terhadap bulu penutup sayap yang putih.

Paruhnya besar, melengkung, dan berwarna abu kebiruan, sedangkan kakinya kekar dengan cakar hitam panjang yang kuat untuk mencengkeram mangsa. Burung jantan umumnya lebih kecil dari betina, namun keduanya memiliki penampilan serupa.

Burung muda (juvenil) memiliki warna coklat keemasan dengan bercak-bercak pucat, dan baru akan memperoleh bulu dewasa secara penuh setelah 4 hingga 5 tahun melalui proses moulting bertahap. Selama masa transisi ini, warna bulu secara perlahan berubah dari coklat ke putih dan abu-abu, mencerminkan usia dan tingkat kematangan seksual burung tersebut. Ciri khas lainnya adalah ekor berbentuk baji pendek dan suara panggilan yang nyaring menyerupai honking angsa, terutama terdengar saat musim kawin.

Makanan utamanya terdiri dari ikan, penyu, ular laut, burung air seperti camar dan cikalang, kelelawar buah, serta bangkai hewan yang ditemukan di sepanjang garis pantai atau permukaan air. Burung ini juga dikenal memanfaatkan hasil tangkapan nelayan atau mencuri mangsa dari burung lain seperti osprey melalui perilaku kleptoparasitisme.

Dalam berburu, elang ini kerap terbang rendah di atas permukaan air, mengamati mangsa dengan penglihatan tajam, lalu menyambar dengan satu kaki menggunakan cakar kuatnya. Ia juga dapat menukik dari ketinggian dengan sudut sekitar 45 derajat, mencengkeram mangsa di dekat permukaan air tanpa menyelam sepenuhnya. Berbeda dari burung pemangsa air lainnya. Teknik berburu ini menunjukkan efisiensi energi dan ketepatan tinggi, menjadikannya predator puncak di ekosistem pesisir.

Dikenal sebagai burung yang bersifat monogami, membentuk pasangan seumur hidup dan mempertahankan wilayah teritorial yang luas di sekitar habitat perairan. Musim kawin spesies ini bervariasi tergantung lokasi geografis: di Australia bagian selatan, aktivitas kawin dan pembangunan sarang biasanya dimulai pada Mei hingga Agustus, dengan puncak peneluran terjadi pada Juli, dan anak-anak mulai menetas hingga Desember atau awal Januari. Di wilayah tropis seperti Asia Tenggara dan Indonesia, musim kawin cenderung lebih fleksibel, mengikuti ketersediaan mangsa dan kondisi lingkungan.

Sarang elang ini dibangun dari ranting-ranting besar dan ditempatkan di pohon tinggi yang berada dekat dengan perairan seperti muara, danau, atau hutan mangrove. Sarang tersebut dapat mencapai diameter 1,2–1,5 meter dan kedalaman hingga 3 meter, dan sering kali digunakan kembali dari tahun ke tahun, diperbaiki dan diperbesar setiap musim kawin. Pasangan elang akan melapisi bagian dalam sarang dengan daun hijau segar, rumput, atau lumut untuk menjaga kelembapan dan kenyamanan telur.

Biasanya, betina bertelur 1–2 butir, yang dierami selama sekitar 35–42 hari, dan anak akan tinggal di sarang selama 65–70 hari sebelum mulai belajar terbang. Setelah menetas, anak elang tetap diasuh oleh induknya selama beberapa bulan, dan dalam banyak kasus hanya satu anak yang berhasil tumbuh karena adanya perilaku sibling rivalry atau cainism.

Secara global, dikategorikan sebagai spesies dengan status Least Concern oleh IUCN karena populasinya masih relatif stabil di sebagian besar wilayah sebarannya. Namun, secara lokal, burung ini menghadapi tekanan serius. Di New South Wales (NSW), Australia, elang ini telah diklasifikasikan sebagai Vulnerable karena penurunan jumlah sarang aktif dan gangguan habitat pesisir yang terus meningkat.

Ancaman utama terhadap kelangsungan hidupnya meliputi perusakan habitat pesisir akibat pembangunan, gangguan manusia saat musim kawin, pencemaran perairan, serta kematian akibat terjerat jaring ikan atau limbah alat pancing. Selain itu, perubahan iklim yang menyebabkan naiknya permukaan laut dan peningkatan frekuensi badai juga memperburuk kondisi sarang dan ketersediaan mangsa di wilayah pesisir

Di Australia, burung ini merupakan hewan totemik bagi komunitas Wreck Bay di Jervis Bay dan menjadi lambang resmi Booderee National Park. Dalam budaya Mak Mak di Northern Territory, elang ini disebut Mak Mak, nama yang juga digunakan untuk menyebut diri mereka sendiri dan dianggap sebagai penanda “tanah yang baik” serta penjaga spiritual wilayah mereka.

Di Asia Tenggara, khususnya dalam cerita rakyat Melayu, elang ini dikenal sebagai burung hamba siput, karena diyakini memberi peringatan kepada kerang saat pasang surut berubah. Di Kepulauan Andaman, elang ini bahkan dianggap sebagai nenek moyang semua burung dalam salah satu kisah rakyat.

BirdLife Australia. (n.d.). White-bellied Sea-Eagle. Retrieved July 8, 2025, from https://birdlife.org.au/bird-profiles/white-bellied-sea-eagle/

Earth Life. (2023, July 12). White-bellied Sea Eagles (Haliaeetus leucogaster). Retrieved from https://earthlife.net/white-bellied-sea-eagles/

Animalia.bio. . (n.d.). White-bellied Sea Eagle. Retrieved July 8, 2025, from https://animalia.bio/white-bellied-sea-eagle

IDN Times. (2024, July 21). 6 Fakta White-bellied Sea Eagle, Mereka Berbagi Wilayah Perburuan. Retrieved from https://www.idntimes.com/science/discovery/fakta-white-bellied-sea-eagle-c1c2-01-hgxjz-ncf2gr

Mdahlem.net.. (n.d.). White-bellied Sea-Eagle (Haliaeetus leucogaster). Retrieved from https://mdahlem.net/birds/6/seagle.php

Dennis, T. E., Fitzpatrick, G. J., & Brittain, R. W. (2011). Phases and duration of the White-bellied Sea-Eagle Haliaeetus leucogaster breeding season in South Australia and the implications for habitat management. Corella, 36(3), 63–68. Retrieved from https://absa.asn.au/wp-content/uploads/2021/04/Cor-Vol36-Pg63-68-White-bellied-Sea-Eagle-SA.pdf

The Eagle Directory. (n.d.). White-bellied Sea Eagle - Haliaeetus leucogaster. Retrieved July 8, 2025, from http://eagleencyclopedia.org/species/white_bellied_sea_eagle.html

  • satwa/elang_laut_paruh_putih.txt
  • Last modified: 2025/07/23 04:16
  • by Jihan Sarotama