Besonor
Besonor merupakan salah satu kegiatan yang “identik” dengan masyarakat di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Besonor merupakan budidaya padi yang dilakukan pada lahan rawa gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut
<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>
Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany… bekas terbakar. Kegiatan sejenis dengan sonor umum dilakukan oleh masyarakat petani di beberapa daerah yang berada di pantai timur Pulau Sumatera. Kegiatan sonor dilakukan dengan menghamburkan benih padi pada lahan gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigLahan Gambut
Lahan gambut merupakan bagian dari lanskap ekosistem gambut, salah satu ekosistem khas lahan basah yang dimiliki Indonesia. Gambut berasal dari tanah yang terdapat akumulasi sisa-sisa makhluk hidup yang melapuk, mengandung bahan organik >12% dengan ketebalan lebih dari 50 cm bekas terbakar. Setelah benih ditabur, lahan kemudian ditinggalkan tanpa pemeliharaan. Masyarakat kembali lagi ke lokasi besonor sekitar 4 bulan kemudian untuk memanen padi. Pada awalnya besonor dilakukan oleh masyarakat dalam skala kecil setelah terjadi kebakaran di hutan rawa gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut
<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>
Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany…. Kondisi hutan rawa gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut
<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>
Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany… yang masih lembab menyebabkan kebakaran hutan rawa gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut
<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>
Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany… tidak luas, sehingga luasan areal besonor juga terbatas. Budidaya sonor mulai menjadi kegiatan yang mempunyai skala cukup besar dan berulang sejak kebakaran hutan rawa gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut
<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>
Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany… yang terjadi pada musim kemarau panjang tahun 1961 yang berulang pada tahun 1963, 1967, 1969, 1973. Selanjutnya, besonor menjadi kegiatan yang rutin hampir setiap tiga tahun sekali.
Pada musim kemarau pendek-sedang (3-4 bulan kering pertahun) masyarakat mrmanfaatkan lahan rawa gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut
<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>
Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany… hanya untuk mencari ikan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, kabupaten OKI memiliki luas lahan gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigLahan Gambut
Lahan gambut merupakan bagian dari lanskap ekosistem gambut, salah satu ekosistem khas lahan basah yang dimiliki Indonesia. Gambut berasal dari tanah yang terdapat akumulasi sisa-sisa makhluk hidup yang melapuk, mengandung bahan organik >12% dengan ketebalan lebih dari 50 cm terbesar di sumatera selatanplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigSumatera Selatan
Sumatera Selatan atau sering disebut sebagai Bumi Sriwijaya, memiliki Ibu Kota Provinsi Palembang yang juga dijuluki sebagai Venice of The East (Venesia dari timur) oleh bangsa Eropa merupakan salah satu kota tertua di Indonesia yang sudah ada sejak 1.335 tahun yang lalu. Dalam perjalanannya, Provinsi Sumatera Selatan saat ini tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur, terutama melalui perencanaan Kawasan Ekonomi Khusus Pelabuhan Tanjung Api-Api di. Budaya sonor hampir bisa ditemukan di setiap kabupaten, yang mana kegiatan ini cepet menyebar dan dilakukan oleh masyarakat karena input biayanya sangat rendah meskipun akan mengakibatkan dampak kebakaran hutan dilahan gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut
<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>
Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany…
Sosial dan Ekonomi
Petani kecil di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatanplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigSumatera Selatan
Sumatera Selatan atau sering disebut sebagai Bumi Sriwijaya, memiliki Ibu Kota Provinsi Palembang yang juga dijuluki sebagai Venice of The East (Venesia dari timur) oleh bangsa Eropa merupakan salah satu kota tertua di Indonesia yang sudah ada sejak 1.335 tahun yang lalu. Dalam perjalanannya, Provinsi Sumatera Selatan saat ini tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur, terutama melalui perencanaan Kawasan Ekonomi Khusus Pelabuhan Tanjung Api-Api di, memilih metode ini karena biaya input yang sangat rendah—hanya bermodalkan benih dan memanfaatkan lahan gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigLahan Gambut
Lahan gambut merupakan bagian dari lanskap ekosistem gambut, salah satu ekosistem khas lahan basah yang dimiliki Indonesia. Gambut berasal dari tanah yang terdapat akumulasi sisa-sisa makhluk hidup yang melapuk, mengandung bahan organik >12% dengan ketebalan lebih dari 50 cm bekas terbakar tanpa pemeliharaan intensif. Dalam konteks sosial ekonomi, besonor mencerminkan strategi bertahan hidup di lahan marginal yang tidak cocok untuk pertanian konvensional, sekaligus menjadi bentuk pemanfaatan ruang pasca-bencana kebakaran gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut
<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>
Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany…. Lebih dari sekadar teknik bertani, besonor telah bertransformasi menjadi bagian dari warisan budaya agraris lokal. Di beberapa komunitas, praktik ini diwariskan lintas generasi dan menjadi identitas kolektif masyarakat agraris yang hidup berdampingan dengan ekosistem gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigEkosistem Gambut
Ekosistem Gambut di Indonesia
Lahan gambut di Indonesia adalah tempat penyimpanan biodiversitas unik yang penting, mencegah intrusi air laut asin ke daerah pedalaman, dan memberikan efek pendinginan di sekitar area tersebut karena menyimpan air yang tinggi (Parish et al., 2012). Sebagian besar.
Dampak Terhadap Lahan Gambut
Praktik pembukaan lahan gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigLahan Gambut
Lahan gambut merupakan bagian dari lanskap ekosistem gambut, salah satu ekosistem khas lahan basah yang dimiliki Indonesia. Gambut berasal dari tanah yang terdapat akumulasi sisa-sisa makhluk hidup yang melapuk, mengandung bahan organik >12% dengan ketebalan lebih dari 50 cm, khususnya melalui metode besonor yang sering melibatkan pembakaran, memiliki dampak ekologis yang serius. Pembakaran lahan secara sengaja, baik terkendali maupun tidak, menyebabkan degradasi struktur tanah gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut
<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>
Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany… yang rapuh dan mempercepat proses subsiden atau penurunan permukaan tanah. Subsiden ini terjadi akibat oksidasi bahan organik, pemampatan, dan pengeringan lahan, yang pada akhirnya mengurangi kemampuan gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut
<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>
Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany… menyimpan air dan meningkatkan risiko kebakaran berulang. Penaburan benih pada lahan pasca-kebakaran, meskipun bertujuan untuk rehabilitasi, dapat menghambat regenerasi alami ekosistem gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigEkosistem Gambut
Ekosistem Gambut di Indonesia
Lahan gambut di Indonesia adalah tempat penyimpanan biodiversitas unik yang penting, mencegah intrusi air laut asin ke daerah pedalaman, dan memberikan efek pendinginan di sekitar area tersebut karena menyimpan air yang tinggi (Parish et al., 2012). Sebagian besar karena mengganggu proses suksesi vegetasi endemik yang lebih adaptif terhadap kondisi basah. Selain itu, pembakaran lahan gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigLahan Gambut
Lahan gambut merupakan bagian dari lanskap ekosistem gambut, salah satu ekosistem khas lahan basah yang dimiliki Indonesia. Gambut berasal dari tanah yang terdapat akumulasi sisa-sisa makhluk hidup yang melapuk, mengandung bahan organik >12% dengan ketebalan lebih dari 50 cm menghasilkan kabut asap pekat yang menyebar secara regional dan lintas batas negara, menurunkan kualitas udara serta memicu gangguan kesehatan dan ekonomi. Yang paling mengkhawatirkan adalah pelepasan karbon dalam jumlah besar dari tanah gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut
<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>
Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany… yang mengering dan teroksidasi, yang menyumbang ratusan juta ton karbon dioksida per tahun dan memperparah krisis iklim global.
Peran Perempuan dalam Besonor
Perempuan memiliki peran krusial dalam praktik besonor, terutama di wilayah gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut
<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>
Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany… seperti Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Mereka terlibat aktif dalam berbagai tahapan, mulai dari pengumpulan benih padi, persiapan lahan pasca-kebakaran, hingga proses panen yang dilakukan setelah masa tanam tanpa pemeliharaan intensif. Peran ini tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga sosial, karena perempuan sering menjadi penggerak komunitas dalam menjaga tradisi dan ketahanan pangan lokal. Namun, kontribusi mereka kerap terpinggirkan dalam kebijakan pertanian dan narasi dominan yang lebih menonjolkan peran laki-laki sebagai pengambil keputusan atau pemilik lahan. Ketidakterlibatan ini mencerminkan bias gender dalam tata kelola sumber daya alam, di mana perempuan jarang dilibatkan dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan, meskipun mereka memiliki pengetahuan lokal yang mendalam tentang ekosistem gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigEkosistem Gambut
Ekosistem Gambut di Indonesia
Lahan gambut di Indonesia adalah tempat penyimpanan biodiversitas unik yang penting, mencegah intrusi air laut asin ke daerah pedalaman, dan memberikan efek pendinginan di sekitar area tersebut karena menyimpan air yang tinggi (Parish et al., 2012). Sebagian besar dan praktik pertanian tradisional.
Alternatif dan Inovasi Potensial
Penggunaan metode tanam langsung padi tanpa pembakaran, atau dikenal sebagai zero-burn farming, mulai diterapkan di berbagai komunitas sebagai alternatif ramah lingkungan dalam pengelolaan lahan gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigLahan Gambut
Lahan gambut merupakan bagian dari lanskap ekosistem gambut, salah satu ekosistem khas lahan basah yang dimiliki Indonesia. Gambut berasal dari tanah yang terdapat akumulasi sisa-sisa makhluk hidup yang melapuk, mengandung bahan organik >12% dengan ketebalan lebih dari 50 cm. Teknik ini menghindari praktik pembakaran yang lazim dilakukan dalam pembukaan lahan, dan sebagai gantinya, petani menggunakan alat tradisional seperti parang atau arit untuk membersihkan vegetasi, serta memanfaatkan bahan organik sebagai pupuk alami. Di Desa Limbung, Kalimantan Barat, pendekatan ini telah berhasil diterapkan dalam budidaya hortikultura, dengan tahapan meliputi penebasan, pembuatan saluran drainase, pemadatan gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut
<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>
Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany…, penanaman, dan pemeliharaan tanaman. Selain itu, restorasi lahan gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigLahan Gambut
Lahan gambut merupakan bagian dari lanskap ekosistem gambut, salah satu ekosistem khas lahan basah yang dimiliki Indonesia. Gambut berasal dari tanah yang terdapat akumulasi sisa-sisa makhluk hidup yang melapuk, mengandung bahan organik >12% dengan ketebalan lebih dari 50 cm melalui sistem agroforestri juga menunjukkan potensi besar sebagai solusi jangka panjang. Agroforestri tanpa pembakaran, seperti yang dilakukan di Palangkaraya, terbukti meningkatkan kandungan hara tanah dan menjaga struktur permukaan gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut
<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>
Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany…, sekaligus menyediakan hasil pertanian dan kehutanan yang beragam. Praktik ini tidak hanya menjaga ekosistem gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigEkosistem Gambut
Ekosistem Gambut di Indonesia
Lahan gambut di Indonesia adalah tempat penyimpanan biodiversitas unik yang penting, mencegah intrusi air laut asin ke daerah pedalaman, dan memberikan efek pendinginan di sekitar area tersebut karena menyimpan air yang tinggi (Parish et al., 2012). Sebagian besar tetap basah dan produktif, tetapi juga mendukung ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat lokal. Kombinasi antara tanaman semusim dan tahunan dalam sistem agroforestri memungkinkan interaksi ekologis yang memperkuat fungsi hidrologis gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut
<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>
Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany… dan mengurangi risiko kebakaran.
Kebijakan
Praktik besonor berada dalam wilayah kebijakan yang kompleks, di mana tradisi lokal bertemu dengan regulasi lingkungan yang semakin ketat. Meskipun Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup secara tegas melarang pembukaan lahan dengan cara membakar (Pasal 69 ayat 1 huruf h), terdapat pengecualian yang memperhatikan kearifan lokal, seperti pembakaran terbatas oleh masyarakat hukum adat dengan luas maksimal dua hektare per kepala keluarga (Pasal 69 ayat 2). Hal ini menempatkan kegiatan besonor dalam zona abu-abu hukum, secara tradisional diterima dan secara legal dibatasi.
Misalnya, penerapan konsep zero burning policy dan restorasi berbasis agroforestri dapat menjadi solusi yang lebih berkelanjutan dan diterima oleh masyarakat. Pemerintah juga perlu mengembangkan sistem insentif yang mendorong petani untuk beralih ke metode tanam tanpa bakar, serta memperkuat kelembagaan lokal agar mampu mengelola lahan gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigLahan Gambut
Lahan gambut merupakan bagian dari lanskap ekosistem gambut, salah satu ekosistem khas lahan basah yang dimiliki Indonesia. Gambut berasal dari tanah yang terdapat akumulasi sisa-sisa makhluk hidup yang melapuk, mengandung bahan organik >12% dengan ketebalan lebih dari 50 cm secara mandiri dan berkelanjutan.
Pustaka
Martin, E. (2020). Regu Peduli Air Gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigAir Gambut
<[Air Gambut]Air Gambut>
Air gambut merupakan jenis air permukaan hasil akumulasi sisa material yang terdekomposisi tidak sempurna dan biasa terjadi pada daerah rawa atau dataran rendah. Air gambut memiliki cir-ciri seperti intensitas warna tinggi (coklat kemerahan), memiliki nilai keasamaan tinggi, kandungan zat organik tinggi, dan kandungan kation rendah (Aidah, dkk., 2018). Kualitas air.
CIFOR. (2024). Seiring menghilangnya kabut asap di Asia Tenggara, pengelolaan lahan gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigLahan Gambut
Lahan gambut merupakan bagian dari lanskap ekosistem gambut, salah satu ekosistem khas lahan basah yang dimiliki Indonesia. Gambut berasal dari tanah yang terdapat akumulasi sisa-sisa makhluk hidup yang melapuk, mengandung bahan organik >12% dengan ketebalan lebih dari 50 cm semakin mendesak.
Kompas.com. . (2025, July 2). Dampak Asap Karhutla, Pemkot Pekanbaru Tertutup Informasi Kualitas Udara.
Peteru, S., & Sok, V. (2024). Menuju Asia Tenggara Bebas Kabut Asap. ASEAN Haze Portal.
Jalil, A., & Yesi. (2019). Upaya Pemulihan Ekosistem Gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigEkosistem Gambut
Ekosistem Gambut di Indonesia
Lahan gambut di Indonesia adalah tempat penyimpanan biodiversitas unik yang penting, mencegah intrusi air laut asin ke daerah pedalaman, dan memberikan efek pendinginan di sekitar area tersebut karena menyimpan air yang tinggi (Parish et al., 2012). Sebagian besar Pasca Kebakaran Hutan dan Lahan di Desa Lukun. TALENTA Conference Series.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2015). Pedoman Pemulihan Ekosistem Gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigEkosistem Gambut
Ekosistem Gambut di Indonesia
Lahan gambut di Indonesia adalah tempat penyimpanan biodiversitas unik yang penting, mencegah intrusi air laut asin ke daerah pedalaman, dan memberikan efek pendinginan di sekitar area tersebut karena menyimpan air yang tinggi (Parish et al., 2012). Sebagian besar.
CIFOR. (2023). Topik C3 – Kebakaran hutan dan lahan gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigLahan Gambut
Lahan gambut merupakan bagian dari lanskap ekosistem gambut, salah satu ekosistem khas lahan basah yang dimiliki Indonesia. Gambut berasal dari tanah yang terdapat akumulasi sisa-sisa makhluk hidup yang melapuk, mengandung bahan organik >12% dengan ketebalan lebih dari 50 cm.
CIFOR. (2025). Pelepasan karbon dari tanah gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut
<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>
Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany… dan krisis iklim global.
Kompas.com. . (2024, August 14). BRGM: Restorasi Permanen Jadi Solusi Pemulihan Ekosistem Gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigEkosistem Gambut
Ekosistem Gambut di Indonesia
Lahan gambut di Indonesia adalah tempat penyimpanan biodiversitas unik yang penting, mencegah intrusi air laut asin ke daerah pedalaman, dan memberikan efek pendinginan di sekitar area tersebut karena menyimpan air yang tinggi (Parish et al., 2012). Sebagian besar Berkelanjutan.
CIFOR. (2025). Topik C6 – Penurunan permukaan lahan gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigLahan Gambut
Lahan gambut merupakan bagian dari lanskap ekosistem gambut, salah satu ekosistem khas lahan basah yang dimiliki Indonesia. Gambut berasal dari tanah yang terdapat akumulasi sisa-sisa makhluk hidup yang melapuk, mengandung bahan organik >12% dengan ketebalan lebih dari 50 cm.
ICCTF. (2024). Pengarusutamaan Gender dalam Tata Kelola Sumber Daya Alam: Inisiasi Kelompok Perempuan dalam Pengelolaan Lahan Gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigLahan Gambut
Lahan gambut merupakan bagian dari lanskap ekosistem gambut, salah satu ekosistem khas lahan basah yang dimiliki Indonesia. Gambut berasal dari tanah yang terdapat akumulasi sisa-sisa makhluk hidup yang melapuk, mengandung bahan organik >12% dengan ketebalan lebih dari 50 cm. Indonesia Climate Change Trust Fund.
Sigiro, A. N. (2020). Perempuan dan Lahan Gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigLahan Gambut
Lahan gambut merupakan bagian dari lanskap ekosistem gambut, salah satu ekosistem khas lahan basah yang dimiliki Indonesia. Gambut berasal dari tanah yang terdapat akumulasi sisa-sisa makhluk hidup yang melapuk, mengandung bahan organik >12% dengan ketebalan lebih dari 50 cm. Jurnal Perempuan, 25(1), 1–12.
KBRPrime. (2022, February 22). Peran Perempuan dalam Restorasi Gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut
<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>
Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany….
Fahruni. (2019). Agroforestri Lahan Gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigLahan Gambut
Lahan gambut merupakan bagian dari lanskap ekosistem gambut, salah satu ekosistem khas lahan basah yang dimiliki Indonesia. Gambut berasal dari tanah yang terdapat akumulasi sisa-sisa makhluk hidup yang melapuk, mengandung bahan organik >12% dengan ketebalan lebih dari 50 cm Tanpa Bakar. Jurnal Daun, 6(2), 117–128. https://media.neliti.com/media/publications/368029-none-afe6e749.pdf
Purbaningrum, E., Azzahra, F., & Fikri, M. R. A. (2024). Pengelolaan Lahan Gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigLahan Gambut
Lahan gambut merupakan bagian dari lanskap ekosistem gambut, salah satu ekosistem khas lahan basah yang dimiliki Indonesia. Gambut berasal dari tanah yang terdapat akumulasi sisa-sisa makhluk hidup yang melapuk, mengandung bahan organik >12% dengan ketebalan lebih dari 50 cm Tanpa Bakar dalam Budidaya Hortikultura di Desa Limbung Kalimantan Barat. Universitas Singaperbangsa Karawang. https://journal.unsika.ac.id/agrimanex/article/download/12188/4906
Kurniaty, M. L., Sibuea, H. P., & Milono, Y. K. (2025). Larangan Pembukaan Lahan dengan Cara Membakar Menurut Pasal 69 Ayat (1) UU No. 32 Tahun 2009. Universitas Pakuan. https://journal.unpak.ac.id/index.php/pajoul/article/download/4384/2648
Hukumonline. (2021, April 21). Bolehkah Membuka Lahan dengan Cara Membakar Hutan?. https://www.hukumonline.com/klinik/a/bolehkah-membuka-lahan-dengan-cara-membakar-hutan-lt56a70dd6773cd/
Raul, S. (2025). Tinjauan Hukum atas Larangan Pembukaan Lahan dengan Sistem Pembakaran Hutan. Lex Privatum, 15(1). https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexprivatum/article/view/60468
Fadlilaw. (2016). Reformulasi Zero Burning Policy Pembukaan Lahan di Indonesia. Kemdikbud. http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=949514
Pemerintah Indonesia. (2024). Peraturan Presiden No. 81 Tahun 2024 tentang Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal. https://peraturan.bpk.go.id/Details/295850/perpres-no-81-tahun-2024
Bappenas. (2024). Strategi Pangan Lokal Partisipatif dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional.