Differences

This shows you the differences between two versions of the page.

Link to this comparison view

Both sides previous revision Previous revision
Next revision
Previous revision
sosialekonomi:paludikultur [2023/04/14 10:13] Rabbirl Yarham Mahardikasosialekonomi:paludikultur [2023/04/14 10:23] (current) Rabbirl Yarham Mahardika
Line 33: Line 33:
 {{https://wikigambut.id/lib/plugins/ckgedit/fckeditor/userfiles/image/sosialekonomi/gelam.jpg?nolink&450x338|gelam.jpg}} {{https://wikigambut.id/lib/plugins/ckgedit/fckeditor/userfiles/image/sosialekonomi/gelam.jpg?nolink&450x338|gelam.jpg}}
  
-Gambar 3. Gelam di Lahan Gambut (bpsilhk-kuok.org)+Gambar 3. Gelam di Lahan Gambut ([[https://bpsilhk-kuok.org|https://bpsilhk-kuok.org]])
  
 **3. Rumbia (//Metroxylon sago//)** **3. Rumbia (//Metroxylon sago//)**
Line 41: Line 41:
 {{https://lipi.go.id/public/uploads/berita/berita_sagu.jpg?nolink&450x375|Tanaman Sagu Bantu Restorasi Lahan Gambut | Lembaga Ilmu Pengetahuan  Indonesia}} {{https://lipi.go.id/public/uploads/berita/berita_sagu.jpg?nolink&450x375|Tanaman Sagu Bantu Restorasi Lahan Gambut | Lembaga Ilmu Pengetahuan  Indonesia}}
  
-Gambar 4. Rumbia atau sagu di Lahan Gambut (http://lipi.go.id/)+Gambar 4. Rumbia atau sagu di Lahan Gambut ([[http://lipi.go.id/|http://lipi.go.id/]])
  
 **4. Gerunggang** **4. Gerunggang**
Line 51: Line 51:
 {{https://www.menlhk.go.id/uploads/site/post/1571019603.jpg?nolink&450x338|Mencegah Karhutla dengan Gerunggang}} {{https://www.menlhk.go.id/uploads/site/post/1571019603.jpg?nolink&450x338|Mencegah Karhutla dengan Gerunggang}}
  
-Gambar 5. Gerunggang di Lahan Gambut (https://www.menlhk.go.id/site/single_post/2439)+Gambar 5. Gerunggang di Lahan Gambut ([[https://www.menlhk.go.id/site/single_post/2439|https://www.menlhk.go.id/site/single_post/2439]])
  
 **5. Belangeran** **5. Belangeran**
Line 59: Line 59:
 Nama daerah balangeran di setiap daerah berbeda. Di Kalimantan dikenal dengan nama belangiran, kahoi, kawi dan di Sumatera dikenal dengan nama belangeran, belangir, melangir. Permudaan alam terdapat bersama-sama dengan jenis lain dalam hutan yang heterogen terutama dengan jenis keruing, tembesu, bintangur, ramin. Balangeran seringkali tumbuh secara berkelompok. Untuk permudaan buatan dapat dilakukan dengan menanam bibit yang tingginya 30-50 cm dengan penanaman di dalam jalur dengan lebar 2-3 m yang telah dibersihkan. Jarak tanam 3 m dengan jarak antar jalur 5-6 m. Pada tanaman muda memerlukan pemeliharaan selama 4-5 tahun. Ketika dewasa memerlukan kondisi cahaya penuh, sehingga diperlukan pemeliharaan dengan membuka ruang tumbuh (Heyne, 1987; BPK Banjarbaru, 2012). Nama daerah balangeran di setiap daerah berbeda. Di Kalimantan dikenal dengan nama belangiran, kahoi, kawi dan di Sumatera dikenal dengan nama belangeran, belangir, melangir. Permudaan alam terdapat bersama-sama dengan jenis lain dalam hutan yang heterogen terutama dengan jenis keruing, tembesu, bintangur, ramin. Balangeran seringkali tumbuh secara berkelompok. Untuk permudaan buatan dapat dilakukan dengan menanam bibit yang tingginya 30-50 cm dengan penanaman di dalam jalur dengan lebar 2-3 m yang telah dibersihkan. Jarak tanam 3 m dengan jarak antar jalur 5-6 m. Pada tanaman muda memerlukan pemeliharaan selama 4-5 tahun. Ketika dewasa memerlukan kondisi cahaya penuh, sehingga diperlukan pemeliharaan dengan membuka ruang tumbuh (Heyne, 1987; BPK Banjarbaru, 2012).
  
-{{https://media.licdn.com/dms/image/C5112AQGEkpM401jA7A/article-cover_image-shrink_720_1280/0/1580745047034?nolink&450x317|Mengenal Balangeran, Salah Satu Bibit Restorasi Unggulan}}+{{https://wikigambut.id/_media/tumbuhan/bibit_shorea_belangeran.jpeg?nolink&450x600|bibit_shorea_belangeran.jpeg}}
  
-Gambar 6. Belangeran untuk restorasi gambut (https://id.linkedin.com/pulse/mengenal-balangeran-salah-satu-bibit-restorasi-ahmad-nasrurridlo)+Gambar 6. Belangeran untuk restorasi gambut
  
 **Referensi** **Referensi**
Line 69: Line 69:
 Hyne, K., 1987. Tumbuhan berguna Indonesia. Badan Litbang Kehutanan Hyne, K., 1987. Tumbuhan berguna Indonesia. Badan Litbang Kehutanan
  
-NoorM2010Lahan Gambut: PengembanganKonservasi dan Perubahan IklimGadjah Mada University Press212 hlm, Jogjakarta+MartawijayaA., Kartasujana, I., Kadir, K., dan S.A. Prawira1989. Atlas Kayu Indonesia . Jilid II. P 20-24
  
 Najiyati, S., L. Muslihat, dan I N.N. Suryadiputra. 2005. Panduan Pengelolaan Lahan Gambut untuk Pertanian Berkelanjutan. Proyek Climate Change, Forests, and Wetlands in Indonesia. Wetlands International-Indonesia Programme dan Wildlife Habitat Canada. Bogor. Indonesia. Najiyati, S., L. Muslihat, dan I N.N. Suryadiputra. 2005. Panduan Pengelolaan Lahan Gambut untuk Pertanian Berkelanjutan. Proyek Climate Change, Forests, and Wetlands in Indonesia. Wetlands International-Indonesia Programme dan Wildlife Habitat Canada. Bogor. Indonesia.
 +
 +Noor, M. 2010. Lahan Gambut: Pengembangan, Konservasi dan Perubahan Iklim. Gadjah Mada University Press, 212 hlm, Jogjakarta
  
 Osaki, M., Nursyamsi, D., Noor, M., Wahyunto., Segah, H. 2016. Peatland in Indonesia. In: Osaki, M. & Tsuji, N. (eds). Tropical Peatlands Ecosystems. Pp: 49-58. Tokyo: Springer. Osaki, M., Nursyamsi, D., Noor, M., Wahyunto., Segah, H. 2016. Peatland in Indonesia. In: Osaki, M. & Tsuji, N. (eds). Tropical Peatlands Ecosystems. Pp: 49-58. Tokyo: Springer.
Line 79: Line 81:
 Soerianegara, I, Lemmens, R.H.M.J dan Wong, W.C 1995. Timber Trees: Minor Commercial Timbers. Plant Reseources of South-East Asia. Prosea. No. 5(2). P. 225 - 230 Soerianegara, I, Lemmens, R.H.M.J dan Wong, W.C 1995. Timber Trees: Minor Commercial Timbers. Plant Reseources of South-East Asia. Prosea. No. 5(2). P. 225 - 230
  
-Tata, H. L., Susmianto, A. (2016). Prospek Paludikultur Ekosistem Gambut Indonesia. (I. W. S. & M. Dharmawan, Ed.). Forda Press. Retrieved from https:// www.researchgate.net/publication/305567035. +Tata, H. L., Susmianto, A. (2016). Prospek Paludikultur Ekosistem Gambut Indonesia. (I. W. S. & M. Dharmawan, Ed.). Forda Press. Retrieved from https:// [[http://www.researchgate.net/publication/305567035|www.researchgate.net/publication/305567035]]. Yuwati, T. W., Junaidah, R. S. W., Rachmanadi, D. 2018. Komoditas unggulan paludikultur di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah //
- +
-Yuwati, T. W., Junaidah, R. S. W., Rachmanadi, D. 2018. Komoditas unggulan paludikultur di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah +
- +
-{{tag>rintisan}}+
  
  
  • sosialekonomi/paludikultur.1681467222.txt.gz
  • Last modified: 2023/04/14 10:13
  • by Rabbirl Yarham Mahardika