Differences
This shows you the differences between two versions of the page.
Both sides previous revision Previous revision Next revision | Previous revision | ||
sosialekonomi:kelompok_wanita_tani [2023/02/04 10:43] – Yusi Septriandi | sosialekonomi:kelompok_wanita_tani [2023/02/04 16:04] (current) – Yusi Septriandi | ||
---|---|---|---|
Line 1: | Line 1: | ||
====== Kelompok Wanita Tani ====== | ====== Kelompok Wanita Tani ====== | ||
- | Kelompok Wanita Tani umumnya | + | {{.: |
+ | < | ||
+ | |||
+ | Sektor pertanian merupakan salah satu kekayaan Indonesia yang mampu mencukupi sebagian besar kebutuhan bahan pangan masyarakat. Selain itu sektor pertanian mampu menyediakan bahan mentah untuk industri dan menghasilkan devisa negara melalui ekspor non migas. Program pertanian Indonesia akan menjadi lebih baik, inovatif, serta siap bersaing dengan negara-negara berkembang lainnya dalam mewujudkan negara yang mandiri dengan bantuan berbagai pihak. Salah satunya yaitu dengan adanya keterlibatan perempuan dalam pengelolaan dunia pertanian. Perempuan memiliki andil yang cukup berpengaruh dalam pengelolaan pertanian. Perempuan memiliki kedudukan dan tugas sebagai jantung rumah tangga yang dapat mengatur serta mengelola persoalan-persoalan yang terjadi. Salah satu persoalan yang dihadapi perempuan adalah mengenai kenaikan pendapatan rumah tangga. | ||
+ | |||
+ | Kelompok Wanita Tani atau biasa disingkat | ||
+ | |||
+ | Program pertumbuhan dan pengembangan kelompok wanita tani dilaksanakan oleh dan untuk kepentingan kelompok tani itu sendiri. Target yang ingin dicapai dari pengembangan dengan adanya kelompok wanita tani adalah mewujudkan suatu kelompok yang dinamis, sehingga anggota kelompok memiliki sikap disiplin, tanggung jawab, terbuka terhadap perubahan dan pengembangan, | ||
+ | |||
+ | ===== Referensi: ===== | ||
+ | |||
+ | Siti Nur Afifah dan Ilyas Ilyas, 2021. Journal of Nonformal Education and Community Empowerment. | ||
+ | |||
+ | [[https:// | ||
{{tag> | {{tag> | ||