This shows you the differences between two versions of the page.
Both sides previous revision Previous revision Next revision | Previous revision |
sosialekonomi:kebakarn_hutan_dan_lahan [2023/11/12 04:19] – Mentari Agustini | sosialekonomi:kebakarn_hutan_dan_lahan [2023/11/12 04:39] (current) – Mentari Agustini |
---|
<font 11.0pt/inherit;;black;;inherit>emberdayaan masyarakat yang didasarkan kepada pendekatan **tata kelola lahan, pengaktifan kelompok desa dan peningkatan ekonomi masyarakat. **Pendekatan tata kelola lahan dilaksanakan dengan mengaktifkan kelembagaan formal (seperti kantor desa, dusun, RW, RT, parit, tokoh adat/agama) untuk menumbuhkan nilai kontrol sosial masyarakat desa terhadap lahan dan lingkungan sendiri. Pendekatan pengaktifan kelompok desa dilaksanakan dengan membentuk kelompok tani pemilik lahan, kelompok tani penggarap di lokasi rawan kebakaran, atau mengaktifkan kelembagaan informal (seperti kelompok tani, kelompok tani pengguna lahan di lokasi rawan kebakaran, dll) yang sudah ada dengan menambah fungsinya sebagai **Masyarakat peduli api** (MPA) sebagai fungsi ekonomi dan konservasi sehingga kelompok desa ini akan lebih mandiri dan berkelanjutan.</font> | <font 11.0pt/inherit;;black;;inherit>emberdayaan masyarakat yang didasarkan kepada pendekatan **tata kelola lahan, pengaktifan kelompok desa dan peningkatan ekonomi masyarakat. **Pendekatan tata kelola lahan dilaksanakan dengan mengaktifkan kelembagaan formal (seperti kantor desa, dusun, RW, RT, parit, tokoh adat/agama) untuk menumbuhkan nilai kontrol sosial masyarakat desa terhadap lahan dan lingkungan sendiri. Pendekatan pengaktifan kelompok desa dilaksanakan dengan membentuk kelompok tani pemilik lahan, kelompok tani penggarap di lokasi rawan kebakaran, atau mengaktifkan kelembagaan informal (seperti kelompok tani, kelompok tani pengguna lahan di lokasi rawan kebakaran, dll) yang sudah ada dengan menambah fungsinya sebagai **Masyarakat peduli api** (MPA) sebagai fungsi ekonomi dan konservasi sehingga kelompok desa ini akan lebih mandiri dan berkelanjutan.</font> |
<font 14.6667px/inherit;;inherit;;inherit>Peningkatan Ekonomi Masyarakat</font> | <font 14.6667px/inherit;;inherit;;inherit>Peningkatan Ekonomi Masyarakat</font> |
| |
| <imgcaption image1|Kebakaran Lahan>[[https://wikigambut.id/lib/exe/detail.php?id=sosialekonomi:kebakarn_hutan_dan_lahan&media=sosialekonomi:kebakaran.jpg|{{ .:kebakaran.jpg?300x300 |kebakaran.jpg}}]]</imgcaption> |
<font 14.6667px/inherit;;inherit;;inherit>Pencegahan kebakaran Hutan dan lahan dapat dilakukan dengan cara meningkatkan perekonomian masyarakat. Peningkatan ekonomi masyarakat dapat dilakukan dengan hal yang paling sederhana yaitu dengan memanfaatkan lahan pekarangan. Kita ketahui bahwa hampir sebagian besar rumah yang ada di desa memiliki pekarangan/halaman rumah baik yang sudah dimanfaatkan maupun tidak. Pemanfaatan lahan pekarangan bisa dilakukan melaui budidaya sayur di pekarangan rumah melaui media tanam tanah ataupun secara hidroponik. Melalui budidaya sayur ini bisa meningkatkan ekonomi masyarakat di desa di satu sis juga bisa menjaga ketahan pangan di keluarga.</font> | <font 14.6667px/inherit;;inherit;;inherit>Pencegahan kebakaran Hutan dan lahan dapat dilakukan dengan cara meningkatkan perekonomian masyarakat. Peningkatan ekonomi masyarakat dapat dilakukan dengan hal yang paling sederhana yaitu dengan memanfaatkan lahan pekarangan. Kita ketahui bahwa hampir sebagian besar rumah yang ada di desa memiliki pekarangan/halaman rumah baik yang sudah dimanfaatkan maupun tidak. Pemanfaatan lahan pekarangan bisa dilakukan melaui budidaya sayur di pekarangan rumah melaui media tanam tanah ataupun secara hidroponik. Melalui budidaya sayur ini bisa meningkatkan ekonomi masyarakat di desa di satu sis juga bisa menjaga ketahan pangan di keluarga.</font> |
| |