Differences
This shows you the differences between two versions of the page.
Both sides previous revision Previous revision Next revision | Previous revision | ||
sosialekonomi:gambut_dalam_sektor_pertanian [2022/12/03 05:08] – Kontributor 46 | sosialekonomi:gambut_dalam_sektor_pertanian [2023/02/04 10:47] (current) – Yusi Septriandi | ||
---|---|---|---|
Line 1: | Line 1: | ||
- | {{tag> | ||
- | |||
====== Gambut Dalam Sektor Pertanian ====== | ====== Gambut Dalam Sektor Pertanian ====== | ||
Line 9: | Line 7: | ||
Dalam sektor pertanian tanah gambut sangat tidak mendukung karena tanah gambut yang kurang memiliki kesuburan, atau bisa kita sebut juga lahan gambut adalah lahan yang marginal untuk pertanian kerena kesuburan yang rendah, pH sangat asam, dan drainasenya yang jelek. | Dalam sektor pertanian tanah gambut sangat tidak mendukung karena tanah gambut yang kurang memiliki kesuburan, atau bisa kita sebut juga lahan gambut adalah lahan yang marginal untuk pertanian kerena kesuburan yang rendah, pH sangat asam, dan drainasenya yang jelek. | ||
- | Gambut dengan kedalaman < 3 m dapat dimanfaatkan untuk pertanian dengan syarat lapisan mineral yang ada dibawah gambut bukan pasir kuarsa atau liat berpirit, dan tingkat kematangan gambut bukan fibrik. | + | Gambut dengan kedalaman < 3 m dapat dimanfaatkan untuk pertanian dengan syarat lapisan mineral yang ada dibawah gambut bukan pasir kuarsa atau liat berpirit, dan tingkat kematangan gambut bukan fibrik. Departemen pertanian merekomendasikan bahwa gambut yang dapat digunakan untuk tanaman pangan dan hortikultura adalah gambut dangkal (<100 cm) dan untuk tanaman tahunan direkomendasikan gambut dengan ketebalan 2-3 m. |
===== Permasalahan Gambut Sebagai Lahan Budidaya ===== | ===== Permasalahan Gambut Sebagai Lahan Budidaya ===== | ||
Line 23: | Line 21: | ||
//sumber foto lahan gambut.id// | //sumber foto lahan gambut.id// | ||
- | Referensi : | + | Referensi :[[http:// |
+ | |||
+ | {{tag> | ||