Differences
This shows you the differences between two versions of the page.
Both sides previous revision Previous revision Next revision | Previous revision | ||
sosialekonomi:budidaya_kelapa_sawit_di_lahan_gambut [2023/02/12 03:56] – Ahmad Arif | sosialekonomi:budidaya_kelapa_sawit_di_lahan_gambut [2023/02/12 05:28] (current) – Ahmad Arif | ||
---|---|---|---|
Line 1: | Line 1: | ||
====== Budidaya Kelapa Sawit di Lahan Gambut ====== | ====== Budidaya Kelapa Sawit di Lahan Gambut ====== | ||
- | {{: | + | < |
Sektor perkebunan kelapa sawit memberikan sumbangsih yang cukup besar bagi negara Indonesia, karena tanaman kelapa sawit merupakan penghasil minyak nabati unggulan dan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pengembangan kelapa sawit di Indonesia dimulai sejak tahun 1970 dan mengalami peningkatan yang cukup pesat terutama periode 1980. | Sektor perkebunan kelapa sawit memberikan sumbangsih yang cukup besar bagi negara Indonesia, karena tanaman kelapa sawit merupakan penghasil minyak nabati unggulan dan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pengembangan kelapa sawit di Indonesia dimulai sejak tahun 1970 dan mengalami peningkatan yang cukup pesat terutama periode 1980. | ||
- | Perkebunan kelapa sawit di Indonesia berkembang | + | Perkebunan kelapa sawit di Indonesia berkembang |
- | Gambut adalah jenis tanah yang terbentuk dari akmulasi | + | Berdasarkan wilayahnya, Riau memiliki perkebunan kelapa sawit terbesar di Indonesia mencapai 2,86 juta ha. Jumlah tersebut setara dengan 19,62% dari luas perkebunan kelapa sawit Indonesia sepanjang tahun lalu. Adapun Kalimantan Barat menyusul dengan perkebunan kelapa sawit yang seluas 2,11 juta ha. Kemudian, perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Tengah tercatat sebesar 1,88 juta ha. |
+ | |||
+ | Gambut adalah jenis tanah yang terbentuk dari akumulasi | ||
- Diusahakan pada lahan masyarakat dan kawasan budidaya | - Diusahakan pada lahan masyarakat dan kawasan budidaya | ||
Line 16: | Line 18: | ||
Referensi: \\ 1. Pedoman Budidaya Kelapa Sawit (Elaeis guineensis) yang Baik. Direktorat Jenderal Perkebunan. 2014. | Referensi: \\ 1. Pedoman Budidaya Kelapa Sawit (Elaeis guineensis) yang Baik. Direktorat Jenderal Perkebunan. 2014. | ||
- | 2. https:// | + | 2. [[https:// |
{{tag> | {{tag> | ||