Differences
This shows you the differences between two versions of the page.
Both sides previous revision Previous revision Next revision | Previous revision | ||
sejarah:gambut_era_kesultanan_palembang [2022/10/14 08:23] – ↷ Page moved from gambut_era_kesultanan_palembang to sejarah:gambut_era_kesultanan_palembang Yusi Septriandi | sejarah:gambut_era_kesultanan_palembang [2023/02/04 11:08] (current) – Yusi Septriandi | ||
---|---|---|---|
Line 1: | Line 1: | ||
====== Gambut Era Kesultanan Palembang ====== | ====== Gambut Era Kesultanan Palembang ====== | ||
- | Lahan [[:gambut|]] yang dikelola di era Kesultanan Palembang lebih ke arah DAS (Daerah Aliran Sungai) Musi dan anak-anak sungainya. Tiga keraton berada di tepi Sungai Musi, sementara perpindahan keraton yang kedua yang berada di Jalan Beringin Janggut tidak berada di tepi sungai Musi, melainkan berada di anak Sungai Musi yang bernama Sungai Rendang. Masa Kesultanan Palembang telah mengalami empat kali perpindahan keraton, yaitu: Pertama di daerah sekitar Pusri yang sekarang menjadi Makam Ki Gede Ing Suro. Kedua, di daerah yang sekarang menjadi Jalan Beringin Janggut. Ketiga perpindahannya ke Museum SMB II, dan keempat berada di Benteng Kuto Besak. | + | Lahan gambut yang dikelola di era Kesultanan Palembang lebih ke arah DAS (Daerah Aliran Sungai) Musi dan anak-anak sungainya. Tiga keraton berada di tepi Sungai Musi, sementara perpindahan keraton yang kedua yang berada di Jalan Beringin Janggut tidak berada di tepi sungai Musi, melainkan berada di anak Sungai Musi yang bernama Sungai Rendang. Masa Kesultanan Palembang telah mengalami empat kali perpindahan keraton, yaitu: Pertama di daerah sekitar Pusri yang sekarang menjadi Makam Ki Gede Ing Suro. Kedua, di daerah yang sekarang menjadi Jalan Beringin Janggut. Ketiga perpindahannya ke Museum SMB II, dan keempat berada di Benteng Kuto Besak. |
- | {{tag>budaya ekosistem penghidupan sejarah}} | + | {{tag>rintisan}} |