Both sides previous revision Previous revision Next revision | Previous revision |
satwa:bangau_tongtong [2025/07/16 03:05] – Jihan Sarotama | satwa:bangau_tongtong [2025/07/23 04:12] (current) – Jihan Sarotama |
---|
====== Bangau Tongtong ====== | ====== Bangau Tongtong ====== |
| |
<imgcaption image1|Bangau Tongtong>[[https://wikigambut.id/lib/exe/detail.php?id=satwa:bangau_tongtong&media=satwa:bangau_tongtong_by_rafael_atantya_unsplash.jpg|{{ .:bangau_tongtong_by_rafael_atantya_unsplash.jpg?300x450|Bangau Tongtong}}]]</imgcaption> Bangau Tongtong (//Leptoptilos javanicus//) merupakan salah satu unggas penghuni ekosistem gambut. Unggas ini dilindungi UU dan status IUCN VU (Vulnerable) atau rawan). | Bangau Tongtong (//Leptoptilos javanicus//) merupakan salah satu unggas penghuni ekosistem gambut. Unggas ini dilindungi UU dan status IUCN VU (Vulnerable) atau rawan). |
<code> | |
| |
\\ Burung bangau tongtong merupakan salah satu burung yang bertubuh besar, dengan panjang tubuhnya mencapai 1,15 meter dan rentang sayap kurang lebih dua meter. Burung ini juga terkenal tenang dan hidup soliter. Mereka baru berkelompok ketika musim kawin tiba. Burung berkepala botak ini saat ini hanya tersisa tidak lebih dari 10.000 ekor yang tersebar di Asia Tenggara dan Asia Selatan, menjadikannya salah satu burung yang terancam punah di dunia. Avifauna lain penghuni ekosistem rawa [[:ekosistem:gambut|]] yakni, [[.:elang_bondol|Elang Bondol]] (Halisatur indus), [[.:elang_laut_paruh_putih|Elang Laut Paruh Putih]] (//Haliaeetus leucogaster//), Elang ular Bido (//Spilomis cheela//), dan Alap-alap capung (//Microhierax fringilarius//) (dilindungi UU dan termasuk appendix II CITES), Raja udang meninting (//Alcedo meninting//), Pekaka emas (//Palergopsis capensis//) dan kelompok burung madu (Nectariniidae) (dilindungi UU), serta Kangkareng perut putih (Anthracoceros albirostris) (dilindungi UU dan termasuk appendix II CITES). | \\ |
| Burung bangau tongtong merupakan salah satu burung yang bertubuh besar, dengan panjang tubuhnya mencapai 1,15 meter dan rentang sayap kurang lebih dua meter. Burung ini juga terkenal tenang dan hidup soliter. Mereka baru berkelompok ketika musim kawin tiba. Burung berkepala botak ini saat ini hanya tersisa tidak lebih dari 10.000 ekor yang tersebar di Asia Tenggara dan Asia Selatan, menjadikannya salah satu burung yang terancam punah di dunia. Avifauna lain penghuni ekosistem rawa gambut yakni, Elang Bondol (//Halisatur indus//), Elang Laut Paruh Putih (//Haliaeetus leucogaster//), Elang ular Bido (//Spilomis cheela//), dan Alap-alap capung (//Microhierax fringilarius//) (dilindungi UU dan termasuk appendix II CITES), Raja udang meninting (//Alcedo meninting//), Pekaka emas (//Palergopsis capensis//) dan kelompok burung madu (Nectariniidae) (dilindungi UU), serta Kangkareng perut putih (//Anthracoceros albirostris//) (dilindungi UU dan termasuk appendix II CITES).\\ |
</code> | \\ |
| <imgcaption image1|Bangau Tongtong>[[https://wikigambut.id/lib/exe/detail.php?id=satwa:bangau_tongtong&media=satwa:bangau_tongtong_by_rafael_atantya_unsplash.jpg|{{ .:bangau_tongtong_by_rafael_atantya_unsplash.jpg?300x450|Bangau Tongtong}}]]</imgcaption> |
| |
{{tag>rintisan}} | {{tag>rintisan}} |
| |
Bangau tongtong (//Leptoptilos javanicus//) memiliki sebaran geografis yang luas di kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara. Spesies ini ditemukan mulai dari India bagian timur, Nepal, Bangladesh, dan Sri Lanka, hingga negara-negara seperti Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam, Malaysia, dan Indonesia. Di Indonesia sendiri, bangau tongtong tercatat menghuni berbagai wilayah seperti Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Habitat utamanya adalah lahan basah tropis, termasuk rawa gambut, sungai, tambak, persawahan, dan hutan bakau pesisir. Burung ini cenderung hidup soliter dan lebih aktif di daerah yang dekat dengan sumber air, meskipun saat musim kawin mereka membentuk koloni dan bersarang di pohon-pohon tinggi di sekitar lahan basah. Sebaran yang luas ini menunjukkan kemampuan adaptasi bangau tongtong terhadap berbagai tipe ekosistem basah, namun populasinya tetap rentan akibat tekanan perburuan dan konversi habitat | Bangau tongtong (//Leptoptilos javanicus//) memiliki sebaran geografis yang luas di kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara. Spesies ini ditemukan mulai dari India bagian timur, Nepal, Bangladesh, dan Sri Lanka, hingga negara-negara seperti Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam, Malaysia, dan Indonesia. Di Indonesia sendiri, bangau tongtong tercatat menghuni berbagai wilayah seperti Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Habitat utamanya adalah lahan basah tropis, termasuk rawa gambut, sungai, tambak, persawahan, dan hutan bakau pesisir. Burung ini cenderung hidup soliter dan lebih aktif di daerah yang dekat dengan sumber air, meskipun saat musim kawin mereka membentuk koloni dan bersarang di pohon-pohon tinggi di sekitar lahan basah. Sebaran yang luas ini menunjukkan kemampuan adaptasi bangau tongtong terhadap berbagai tipe ekosistem basah, namun populasinya tetap rentan akibat tekanan perburuan dan konversi habitat |
| |
| Berikut beberapa lokasi di Indonesia yang tercatat memiliki populasi bangau tongtong di sekitar atau dalam ekosistem gambut. |
| |
| ^ \\ Lokasi \\ ^ \\ Jenis Gambut \\ ^ \\ Catatan \\ | |
| | \\ **Dusun Tanjung Gunung, Kayong Utara, Kalimantan Barat** \\ | \\ Mangrove-gambut pesisir \\ | \\ Populasi kecil ditemukan di hutan mangrove yang berbatasan dengan gambut \\ | |
| | \\ **PT Sasana Yudha Bhakti, Kalimantan Timur** \\ | \\ Rawa gambut dan hutan sawit \\ | \\ Bangau tongtong terdeteksi di habitat rawa-rawa dan rawa-sawit \\ | |
| | \\ **Taman Nasional Alas Purwo, Jawa Timur** \\ | \\ Hutan dataran rendah, mangrove, dan padang rumput \\ | \\ Meski bukan gambut murni, ekosistem basah di sini mendukung keberadaan bangau tongtong \\ | |
| |
===== Ekologi Bangau Tongtong ===== | ===== Ekologi Bangau Tongtong ===== |
| |