Differences
This shows you the differences between two versions of the page.
Both sides previous revision Previous revision Next revision | Previous revision | ||
satwa:bangau_tongtong [2023/02/03 01:29] – Yusi Septriandi | satwa:bangau_tongtong [2025/07/23 04:12] (current) – Jihan Sarotama | ||
---|---|---|---|
Line 1: | Line 1: | ||
====== Bangau Tongtong ====== | ====== Bangau Tongtong ====== | ||
- | [[https:// | + | Bangau Tongtong (//Leptoptilos javanicus//) merupakan salah satu unggas penghuni ekosistem gambut. Unggas ini dilindungi UU dan status IUCN VU (Vulnerable) atau rawan). |
- | Burung bangau tongtong merupakan salah satu burung yang bertubuh besar, dengan panjang tubuhnya mencapai 1,15 meter dan rentang sayap kurang lebih dua meter. Burung ini juga terkenal tenang dan hidup soliter. Mereka baru berkelompok ketika musim kawin tiba. Burung berkepala botak ini saat ini hanya tersisa tidak lebih dari 10.000 ekor yang tersebar di Asia Tenggara dan Asia Selatan, menjadikannya salah satu burung yang terancam punah di dunia. Avifauna lain penghuni ekosistem rawa [[: | + | |
+ | \\ | ||
+ | Burung bangau tongtong merupakan salah satu burung yang bertubuh besar, dengan panjang tubuhnya mencapai 1,15 meter dan rentang sayap kurang lebih dua meter. Burung ini juga terkenal tenang dan hidup soliter. Mereka baru berkelompok ketika musim kawin tiba. Burung berkepala botak ini saat ini hanya tersisa tidak lebih dari 10.000 ekor yang tersebar di Asia Tenggara dan Asia Selatan, menjadikannya salah satu burung yang terancam punah di dunia. Avifauna lain penghuni ekosistem rawa gambut yakni, Elang Bondol (//Halisatur indus//), Elang Laut Paruh Putih (//Haliaeetus leucogaster//), Elang ular Bido (//Spilomis cheela//), dan Alap-alap capung (// | ||
+ | \\ | ||
+ | < | ||
{{tag> | {{tag> | ||
+ | |||
+ | | \\ **Tingkat Taksonomi** | \\ **Nama Ilmiah** | | ||
+ | | \\ **Kerajaan** | \\ Animalia| | ||
+ | | \\ **Filum** | \\ Chordata| | ||
+ | | \\ **Kelas** | \\ Aves| | ||
+ | | \\ **Ordo** | \\ Ciconiiformes| | ||
+ | | \\ **Famili** | \\ Ciconiidae| | ||
+ | | \\ **Genus** | \\ // | ||
+ | | \\ **Spesies** | \\ // | ||
+ | |||
+ | ===== Sebaran ===== | ||
+ | |||
+ | Bangau tongtong (// | ||
+ | |||
+ | Berikut beberapa lokasi di Indonesia yang tercatat memiliki populasi bangau tongtong di sekitar atau dalam ekosistem gambut. | ||
+ | |||
+ | ^ \\ Lokasi \\ ^ \\ Jenis Gambut \\ ^ \\ Catatan \\ | | ||
+ | | \\ **Dusun Tanjung Gunung, Kayong Utara, Kalimantan Barat** \\ | \\ Mangrove-gambut pesisir \\ | \\ Populasi kecil ditemukan di hutan mangrove yang berbatasan dengan gambut \\ | | ||
+ | | \\ **PT Sasana Yudha Bhakti, Kalimantan Timur** \\ | \\ Rawa gambut dan hutan sawit \\ | \\ Bangau tongtong terdeteksi di habitat rawa-rawa dan rawa-sawit \\ | | ||
+ | | \\ **Taman Nasional Alas Purwo, Jawa Timur** \\ | \\ Hutan dataran rendah, mangrove, dan padang rumput \\ | \\ Meski bukan gambut murni, ekosistem basah di sini mendukung keberadaan bangau tongtong \\ | | ||
+ | |||
+ | ===== Ekologi Bangau Tongtong ===== | ||
+ | |||
+ | Bangau tongtong (// | ||
+ | ===== Perilaku dan Reproduksi ===== | ||
+ | |||
+ | Bangau tongtong (// | ||
+ | ===== Ancaman dan Konservasi ===== | ||
+ | |||
+ | Ancaman utama meliputi konversi lahan gambut menjadi perkebunan monokultur seperti kelapa sawit dan akasia, yang menyebabkan hilangnya habitat alami dan mengganggu siklus ekologis burung ini. Selain itu, kebakaran hutan yang sering terjadi di lahan gambut memperparah degradasi habitat dan meningkatkan emisi karbon, sementara perburuan dan polusi air turut mempersempit ruang hidup bangau tongtong (Pantau Gambut, 2025; Sutiawan & Hernowo, 2017). | ||
+ | |||
+ | Berdasarkan daftar merah IUCN, spesies ini dikategorikan sebagai Vulnerable atau rentan terhadap kepunahan, dan telah dilindungi secara hukum melalui Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa (Pemerintah Indonesia, 1999). | ||
+ | |||
+ | Upaya konservasi yang telah dilakukan meliputi pengamanan habitat, pelarangan perburuan, serta peningkatan kesadaran masyarakat lokal melalui edukasi dan kampanye perlindungan satwa liar. Indonesia sendiri merupakan rumah bagi lebih dari 1.500 spesies burung, dan ekosistem gambut di Sumatera dan Kalimantan menjadi titik penting migrasi serta habitat bagi burung-burung langka, termasuk bangau tongtong dan bangau storm, yang sering kali luput dari perhatian konservasi arus utama jadi titik penting migrasi dan habitat burung-burung langka termasuk bangau tongtong. | ||
+ | |||
+ | ===== Pustaka ===== | ||
+ | |||
+ | \\ | ||
+ | Sutiawan, R., & Hernowo, J. B. (2017). Analisis populasi dan habitat Bangau Tongtong (Leptoptilos javanicus) di Taman Nasional Alas Purwo, Jawa Timur. Media Konservasi, 21(3), 207–215. [[https:// | ||
+ | |||
+ | Jagat Satwa Nusantara. (2023). Bangau Tongtong. [[https:// | ||
+ | |||
+ | FaunaDanFlora. (2024, April 29). Mengenal Lebih Dekat dengan Bangau Tongtong. [[https:// | ||
+ | |||
+ | CIFOR. (2024). Keberadaan lahan gambut dan keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya. [[https:// | ||
+ | |||
+ | Pantau Gambut. (2025). Peta Ancaman Ekosistem Gambut. [[https:// | ||
+ | |||
+ | Pemerintah Indonesia. (1999). Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.\\ | ||
+ | [[https:// | ||
+ | |||
+ | Sutiawan, R., & Hernowo, J. B. (2017). Analisis populasi dan habitat Bangau Tongtong (Leptoptilos javanicus) di Taman Nasional Alas Purwo, Jawa Timur. Media Konservasi, 21(3), 207–215. [[https:// | ||