satwa:bangau_tongtong

Differences

This shows you the differences between two versions of the page.

Link to this comparison view

Both sides previous revision Previous revision
Next revision
Previous revision
satwa:bangau_tongtong [2022/10/21 04:33] Yusi Septriandisatwa:bangau_tongtong [2025/07/23 04:12] (current) Jihan Sarotama
Line 1: Line 1:
 +====== Bangau Tongtong ======
 +
 +Bangau Tongtong (//Leptoptilos javanicus//) merupakan salah satu unggas penghuni ekosistem gambut. Unggas ini dilindungi UU dan status IUCN VU (Vulnerable) atau rawan).
 +
 +\\
 +Burung bangau tongtong merupakan salah satu burung yang bertubuh besar, dengan panjang tubuhnya mencapai 1,15 meter dan rentang sayap kurang lebih dua meter. Burung ini juga terkenal tenang dan hidup soliter. Mereka baru berkelompok ketika musim kawin tiba. Burung berkepala botak ini saat ini hanya tersisa tidak lebih dari 10.000 ekor yang tersebar di Asia Tenggara dan Asia Selatan, menjadikannya salah satu burung yang terancam punah di dunia. Avifauna lain penghuni ekosistem rawa gambut yakni, Elang Bondol (//Halisatur indus//), Elang Laut Paruh Putih (//Haliaeetus leucogaster//), Elang ular Bido (//Spilomis cheela//), dan Alap-alap capung (//Microhierax fringilarius//) (dilindungi UU dan termasuk appendix II CITES), Raja udang meninting (//Alcedo meninting//), Pekaka emas (//Palergopsis capensis//) dan kelompok burung madu (Nectariniidae) (dilindungi UU), serta Kangkareng perut putih (//Anthracoceros albirostris//) (dilindungi UU dan termasuk appendix II CITES).\\
 +\\
 +<imgcaption image1|Bangau Tongtong>[[https://wikigambut.id/lib/exe/detail.php?id=satwa:bangau_tongtong&media=satwa:bangau_tongtong_by_rafael_atantya_unsplash.jpg|{{  .:bangau_tongtong_by_rafael_atantya_unsplash.jpg?300x450|Bangau Tongtong}}]]</imgcaption>
 +
 {{tag>rintisan}} {{tag>rintisan}}
  
-====== Bangau Tongtong ======+| \\ **Tingkat Taksonomi** | \\ **Nama Ilmiah** | 
 +| \\ **Kerajaan** | \\ Animalia| 
 +| \\ **Filum** | \\ Chordata| 
 +| \\ **Kelas** | \\ Aves| 
 +| \\ **Ordo** | \\ Ciconiiformes| 
 +| \\ **Famili** | \\ Ciconiidae| 
 +| \\ **Genus** | \\ //Leptoptilos//
 +| \\ **Spesies** | \\ //Leptoptilos javanicus// | 
 + 
 +===== Sebaran ===== 
 + 
 +Bangau tongtong (//Leptoptilos javanicus//) memiliki sebaran geografis yang luas di kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara. Spesies ini ditemukan mulai dari India bagian timur, Nepal, Bangladesh, dan Sri Lanka, hingga negara-negara seperti Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam, Malaysia, dan Indonesia. Di Indonesia sendiri, bangau tongtong tercatat menghuni berbagai wilayah seperti Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Habitat utamanya adalah lahan basah tropis, termasuk rawa gambut, sungai, tambak, persawahan, dan hutan bakau pesisir. Burung ini cenderung hidup soliter dan lebih aktif di daerah yang dekat dengan sumber air, meskipun saat musim kawin mereka membentuk koloni dan bersarang di pohon-pohon tinggi di sekitar lahan basah. Sebaran yang luas ini menunjukkan kemampuan adaptasi bangau tongtong terhadap berbagai tipe ekosistem basah, namun populasinya tetap rentan akibat tekanan perburuan dan konversi habitat 
 + 
 +Berikut beberapa lokasi di Indonesia yang tercatat memiliki populasi bangau tongtong di sekitar atau dalam ekosistem gambut. 
 + 
 +^ \\ Lokasi \\ ^ \\ Jenis Gambut \\ ^ \\ Catatan \\ | 
 +| \\ **Dusun Tanjung Gunung, Kayong Utara, Kalimantan Barat** \\  | \\ Mangrove-gambut pesisir \\ | \\ Populasi kecil ditemukan di hutan mangrove yang berbatasan dengan gambut \\ | 
 +| \\ **PT Sasana Yudha Bhakti, Kalimantan Timur** \\  | \\ Rawa gambut dan hutan sawit \\ | \\ Bangau tongtong terdeteksi di habitat rawa-rawa dan rawa-sawit \\ | 
 +| \\ **Taman Nasional Alas Purwo, Jawa Timur** \\  | \\ Hutan dataran rendah, mangrove, dan padang rumput \\ | \\ Meski bukan gambut murni, ekosistem basah di sini mendukung keberadaan bangau tongtong \\ | 
 + 
 +===== Ekologi Bangau Tongtong ===== 
 + 
 +Bangau tongtong (//Leptoptilos javanicus//) merupakan spesies burung besar yang memiliki peran ekologis penting dalam ekosistem lahan basah tropis, termasuk hutan rawa gambut, padang rumput, dan sawah tergenang. Habitat-habitat ini menyediakan sumber makanan utama bagi bangau tongtong, seperti ikan kecil, katak, serangga, dan bangkai, menjadikannya sebagai pemulung alami yang membantu mengurai bahan organik dan mengurangi risiko penyebaran penyakit. Perilaku mencari makan yang khas ini juga berkontribusi dalam mengontrol populasi hewan kecil dan menjaga keseimbangan ekosistem. Bangau tongtong memanfaatkan padang rumput untuk mencari makan, hutan dataran rendah untuk bersarang, dan hutan mangrove untuk beristirahat, menandakan fleksibilitas ekologisnya dalam memilih habitat yang mendukung siklus hidupnya. Selain itu, keberadaan bangau tongtong sebagai spesies pemulung juga berfungsi sebagai indikator kesehatan lingkungan, karena mereka cenderung menetap di wilayah yang memiliki kualitas habitat yang baik dan ketersediaan pakan yang cukup. 
 +===== Perilaku dan Reproduksi ===== 
 + 
 +Bangau tongtong (//Leptoptilos javanicus//) menunjukkan perilaku soliter yang khas, namun akan membentuk koloni saat musim kawin tiba. Mereka memilih lokasi bersarang di pohon-pohon tinggi atau struktur buatan seperti menara listrik dan bangunan kosong, terutama yang berada dekat dengan badan air. Sarang yang dibangun berupa tumpukan ranting besar dan kasar, dengan diameter mencapai lebih dari satu meter dan ketebalan yang cukup untuk menopang telur dan anak burung. Sarang ini sering digunakan kembali setiap tahun, selama habitatnya tetap stabil dan aman dari gangguan manusia. Masa kawin biasanya berlangsung saat transisi musim hujan ke musim kemarau, ketika ketersediaan pakan seperti ikan dan hewan air lainnya sedang melimpah. Dalam satu musim, betina biasanya bertelur sebanyak dua hingga tiga butir, yang kemudian dierami secara bergantian oleh kedua induknya selama sekitar 30–35 hari. Perilaku reproduksi ini menunjukkan adaptasi ekologis bangau tongtong terhadap dinamika musiman lahan basah tropis, sekaligus memperkuat peran ekologisnya sebagai indikator kesehatan habitat rawa gambut dan sekitarnya. 
 +===== Ancaman dan Konservasi ===== 
 + 
 +Ancaman utama meliputi konversi lahan gambut menjadi perkebunan monokultur seperti kelapa sawit dan akasia, yang menyebabkan hilangnya habitat alami dan mengganggu siklus ekologis burung ini. Selain itu, kebakaran hutan yang sering terjadi di lahan gambut memperparah degradasi habitat dan meningkatkan emisi karbon, sementara perburuan dan polusi air turut mempersempit ruang hidup bangau tongtong (Pantau Gambut, 2025; Sutiawan & Hernowo, 2017). 
 + 
 +Berdasarkan daftar merah IUCN, spesies ini dikategorikan sebagai Vulnerable atau rentan terhadap kepunahan, dan telah dilindungi secara hukum melalui Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa (Pemerintah Indonesia, 1999). 
 + 
 +Upaya konservasi yang telah dilakukan meliputi pengamanan habitat, pelarangan perburuan, serta peningkatan kesadaran masyarakat lokal melalui edukasi dan kampanye perlindungan satwa liar. Indonesia sendiri merupakan rumah bagi lebih dari 1.500 spesies burung, dan ekosistem gambut di Sumatera dan Kalimantan menjadi titik penting migrasi serta habitat bagi burung-burung langka, termasuk bangau tongtong dan bangau storm, yang sering kali luput dari perhatian konservasi arus utama jadi titik penting migrasi dan habitat burung-burung langka termasuk bangau tongtong. 
 + 
 +===== Pustaka ===== 
 + 
 +\\ 
 +Sutiawan, R., & Hernowo, J. B. (2017). Analisis populasi dan habitat Bangau Tongtong (Leptoptilos javanicus) di Taman Nasional Alas Purwo, Jawa Timur. Media Konservasi, 21(3), 207–215. [[https://doi.org/10.29244/medkon.21.3.207-215|https://doi.org/10.29244/medkon.21.3.207-215]] 
 + 
 +Jagat Satwa Nusantara. (2023). Bangau Tongtong. [[https://jagatsatwanusantara.id/satwa/bangau-tongtong/|https://jagatsatwanusantara.id/satwa/bangau-tongtong/]] 
 + 
 +FaunaDanFlora. (2024, April 29). Mengenal Lebih Dekat dengan Bangau Tongtong. [[https://www.faunadanflora.com/mengenal-lebih-dekat-dengan-bangau-tongtong/|https://www.faunadanflora.com/mengenal-lebih-dekat-dengan-bangau-tongtong/]] 
 + 
 +CIFOR. (2024). Keberadaan lahan gambut dan keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya. [[https://www2.cifor.org/ipn-toolbox/wp-content/uploads/pdf/C1.pdf|https://www2.cifor.org/ipn-toolbox/wp-content/uploads/pdf/C1.pdf]] 
 + 
 +Pantau Gambut. (2025). Peta Ancaman Ekosistem Gambut. [[https://pantaugambut.id/peta-gambut/ancaman|https://pantaugambut.id/peta-gambut/ancaman]] 
 + 
 +Pemerintah Indonesia. (1999). Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.\\ 
 +[[https://peraturan.bpk.go.id/Details/54143/pp-no-7-tahun-1999|https://peraturan.bpk.go.id/Details/54143/pp-no-7-tahun-1999]]
  
-{{  :bangautongtong.jpg?nolink&150x232|bangautongtong.jpg}} <font inherit/inherit;;inherit;;transparent>Bangau Tongtong //(Leptoptilos javanicus)// merupakan salah satu unggas penghuni ekosistem gambut. Unggas ini dilindungi UU dan status IUCN VU (Vulnerable) atau rawan).</font> \\ +Sutiawan, R.Hernowo, J. B(2017). Analisis populasi dan habitat Bangau Tongtong (Leptoptilos javanicus) di Taman Nasional Alas PurwoJawa TimurMedia Konservasi21(3), 207–215. [[https://doi.org/10.29244/medkon.21.3.207-215|https://doi.org/10.29244/medkon.21.3.207-215]]
-Burung bangau tongtong merupakan salah satu burung yang bertubuh besar, dengan panjang tubuhnya mencapai 1,15 meter dan rentang sayap kurang lebih dua meter. Burung ini juga terkenal tenang dan hidup soliter. Mereka baru berkelompok ketika musim kawin tiba. Burung berkepala botak ini saat ini hanya tersisa tidak lebih dari 10.000 ekor yang tersebar di Asia Tenggara dan Asia Selatanmenjadikannya salah satu burung yang terancam punah di dunia. +
- <font inherit/inherit;;inherit;;transparent>Avifauna lain penghuni ekosistem rawa gambut yakniElang Bondol (//Halisatur indus//), Elang Laut Paruh Putih (//Haliaeetus leucogaster)//, Elang ular Bido //(Spilomis cheela//), dan Alap-alap capung //(Microhierax fringilarius//) (dilindungi UU dan termasuk appendix II CITES), Raja udang meninting //(Alcedo meninting//), Pekaka emas (//Palergopsis capensis//) dan kelompok burung madu //(Nectariniidae//) (dilindungi UU), serta Kangkareng perut putih //(Anthracoceros albirostris)// (dilindungi UU dan termasuk appendix II CITES)</font>  .+
  
  
  • satwa/bangau_tongtong.1666326796.txt.gz
  • Last modified: 2023/01/17 22:52
  • (external edit)