Both sides previous revision Previous revision Next revision | Previous revision |
penghidupan:potensi_gambut_untuk_penghidupan_petani [2023/06/24 07:36] – Nurul Tri Anisa | penghidupan:potensi_gambut_untuk_penghidupan_petani [2023/06/24 08:01] (current) – Nurul Tri Anisa |
---|
====== Potensi Gambut untuk Penghidupan Petani ====== | ====== Potensi Gambut untuk Penghidupan Petani ====== |
<font 14px/inherit;;inherit;;inherit>Gambut terbentuk dari akumulasi sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi separuh atau sepenuhnya sehingga menyebabkan jenis tanah ini memiliki kandungan bahan organik yang tinggi. Gambut terbentuk saat pembusukan tumbuhan terhambat dan banyak dijumpai pada lahan-lahan rawa karena memiliki kadar keasaman yang tinggi dengan kondisi anaerob pada perairan sekitar. Tanah dapat disebut gambut apabila kandungan bahan organik dalam tanah melebihi 30%. Pertambahan lapisan dan derajat kematangan gambut dipengaruhi oleh tingkat pembusukan akan komposisi dan intensitas genangannya. Tanah gambut termasuk salah satu lahan marginal yang kurang produktif bagi pertumbuhan tanaman pangan yang hakikatnya termasuk golongan holtikultura. Lahan gambut bisa dimanfaatkan secara optimal namun dengan syarat-syarat pengelolaan tertentu. Syarat tersebut disebabkan oleh resiko gambut yang rentan terdegradasi. Pengelolaan lahan gambut yaitu dengan melakukan **pengelolaan air** melalui pengaturan saluran drainase sesuai komoditas yang ditanam, melakukan sistem surjan, tumpang sari serta pembuatan guludan. Guludan dengan drainase dangkal dibutuhkan untuk pertumbuhan komoditas buah atau sayuran. Pembuatan drainase bertujuan untuk membuat kondisi aerob yang dibutuhkan zona perakaran tanaman karena muka air tanah menjadi dangkal. Pengaturan drainase harus dikontrol secara intensif dan hati-hati agar lahan gambut tidak mengalamai kekeringan. | <font 14px/inherit;;inherit;;inherit>Gambut terbentuk dari akumulasi sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi separuh atau sepenuhnya sehingga menyebabkan jenis tanah ini memiliki kandungan bahan organik yang tinggi. Gambut terbentuk saat pembusukan tumbuhan terhambat dan banyak dijumpai pada lahan-lahan rawa karena memiliki kadar keasaman yang tinggi dengan kondisi anaerob pada perairan sekitar. Tanah dapat disebut gambut apabila kandungan bahan organik dalam tanah melebihi 30%. Pertambahan lapisan dan derajat kematangan gambut dipengaruhi oleh tingkat pembusukan akan komposisi dan intensitas genangannya. Tanah gambut termasuk salah satu lahan marginal yang kurang produktif bagi pertumbuhan tanaman pangan yang hakikatnya termasuk golongan holtikultura.</font> |
| |
<imgcaption image1|>{{ :penghidupan:guludan.jpg?200 |}}Guludan</imgcaption> | Lahan gambut bisa dimanfaatkan secara optimal namun dengan syarat-syarat pengelolaan tertentu. Syarat tersebut disebabkan oleh resiko gambut yang rentan terdegradasi. Pengelolaan lahan gambut yaitu dengan melakukan **pengelolaan air** melalui pengaturan saluran drainase sesuai komoditas yang ditanam, melakukan sistem surjan, tumpang sari serta pembuatan guludan. Guludan dengan drainase dangkal dibutuhkan untuk pertumbuhan komoditas buah atau sayuran. Pembuatan drainase bertujuan untuk membuat kondisi aerob yang dibutuhkan zona perakaran tanaman karena muka air tanah menjadi dangkal. Pengaturan drainase harus dikontrol secara intensif dan hati-hati agar lahan gambut tidak mengalamai kekeringan. |
| |
| <imgcaption image1|Guludan>[[https://wikigambut.id/lib/exe/detail.php?id=penghidupan:potensi_gambut_untuk_penghidupan_petani&media=penghidupan:guludan.jpg|{{ .:guludan.jpg?400 |guludan.jpg}}]]Guludan</imgcaption> |
Langkah pengelolaan berikutnya ialah **memilih komoditas yang sesuai**, penggunaan komoditas yang sesuai dan dapat beradaptasi dengan media tanam tanah gambut agar dapat mendapatkan produksi tanaman yang optimal. Pemilihan komoditas tanaman kelapa sawit memiliki keuntungan dan pasar yang besar sehingga bisa menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Selanjutnya **penambahan amelioran** berupa kapur, abu, dan pupuk kandang yang bisa meningkatkan pH dan basa-basa tanah sehingga bisa menetralisir keberadaan zat asam organik beracun dalam tanah. Penambahan amelioran tersebut juga harus disesuaikan dosis dan jenisnya. pH yang dibutuhkan tanah gambut hanya dibutuhkan sampai 5 saja.</font> | |
| |
<font 14px/inherit;;inherit;;inherit>**Pemupukan** dilakukan dengan tujuan menambahkan unsur hara yang tidak ada atau kurang pada tanah gambut. Jenis pupuk yang diperlukan adalah pupuk lengkap terutama yang mengandung N, P, K, Ca, Mg dan unsur mikro Cu, Zn dan B. Proses pemupukan dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan iklim dan curah hujan. hal ini dilakukan dengan tujuan agar zat pupuk yang ditambahkan tercuci saat hujan turun terlalu deras. Pengelolaan ini perlu dilakukan petani agar dapat memanfaatkan lahan gambut di lingkungan sekitar mereka dengan optimal dan menjadi sumber ekonomi bagi penghidupan masyarakat petani.</font> | Langkah pengelolaan berikutnya ialah **memilih komoditas yang sesuai**, penggunaan komoditas yang sesuai dan dapat beradaptasi dengan media tanam tanah gambut agar dapat mendapatkan produksi tanaman yang optimal. Pemilihan komoditas tanaman kelapa sawit memiliki keuntungan dan pasar yang besar sehingga bisa menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Selanjutnya **penambahan amelioran** berupa kapur, abu, dan pupuk kandang yang bisa meningkatkan pH dan basa-basa tanah sehingga bisa menetralisir keberadaan zat asam organik beracun dalam tanah. Penambahan amelioran tersebut juga harus disesuaikan dosis dan jenisnya. pH yang dibutuhkan tanah gambut hanya dibutuhkan sampai 5 saja. |
| |
| **Pemupukan** dilakukan dengan tujuan menambahkan unsur hara yang tidak ada atau kurang pada tanah gambut. Jenis pupuk yang diperlukan adalah pupuk lengkap terutama yang mengandung N, P, K, Ca, Mg dan unsur mikro Cu, Zn dan B. Proses pemupukan dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan iklim dan curah hujan. hal ini dilakukan dengan tujuan agar zat pupuk yang ditambahkan tercuci saat hujan turun terlalu deras. Pengelolaan ini perlu dilakukan petani agar dapat memanfaatkan lahan gambut di lingkungan sekitar mereka dengan optimal dan menjadi sumber ekonomi bagi penghidupan masyarakat petani. |
| |
---- | ---- |