Differences
This shows you the differences between two versions of the page.
Both sides previous revision Previous revision Next revision | Previous revision | ||
penghidupan:peran_perempuan_dalam_pengelolaan_kebun_campur [2023/01/17 20:16] – external edit 127.0.0.1 | penghidupan:peran_perempuan_dalam_pengelolaan_kebun_campur [2023/02/03 14:27] (current) – Ahwansah Putra | ||
---|---|---|---|
Line 1: | Line 1: | ||
- | ====== Peran perempuan | + | ====== Peran Perempuan |
- | {{: | + | < |
- | + | ||
- | Lahan Kebun Campur Bapak Basok Pawawoi dan Basik Nyala | + | |
- | (Sumber : Muhammad Ilham, PML, 2022) | + | |
Dusun III Pancuran merupakan salah satu dusun yang menerapkan pertanian berupa kebun campur. Kebun pinang umumnya ditanam monokultur atau sejenis. Namun tidak dengan kebun milik Bapak Basok Pawawoi (64 tahun) warga Dusun III Pancuran, Desa Muara Merang, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. | Dusun III Pancuran merupakan salah satu dusun yang menerapkan pertanian berupa kebun campur. Kebun pinang umumnya ditanam monokultur atau sejenis. Namun tidak dengan kebun milik Bapak Basok Pawawoi (64 tahun) warga Dusun III Pancuran, Desa Muara Merang, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. | ||
Line 10: | Line 7: | ||
Pak Basok yang berasal dari Sulawesi Selatan memiliki pengetahuan lokal dalam mengelola lahan gambut yang rusak akibat illegal logging sehingga kelestariannya tetap terjaga dengan menerapkan model kebun campur yang memadukan antara tanaman pinang, kopi dan nanas yang memiliki nilai ekonomis sebagai penunjang perekonomian keluarga. Sistem kebun campur ini diperoleh dari pengetahuan lokal yang bersumber dari kakek terdahulu yang telah menerapkan berbagai jenis tanaman dalam satu lahan. | Pak Basok yang berasal dari Sulawesi Selatan memiliki pengetahuan lokal dalam mengelola lahan gambut yang rusak akibat illegal logging sehingga kelestariannya tetap terjaga dengan menerapkan model kebun campur yang memadukan antara tanaman pinang, kopi dan nanas yang memiliki nilai ekonomis sebagai penunjang perekonomian keluarga. Sistem kebun campur ini diperoleh dari pengetahuan lokal yang bersumber dari kakek terdahulu yang telah menerapkan berbagai jenis tanaman dalam satu lahan. | ||
- | Bersama sang istri, Basik Nyala, pria ini telah menanam pinang yang dipadukan dengan tanaman kopi dan nanas di lahan seluas 1.5 ha. Dalam sekali panen, mereka bisa memanen sebanyak 1.200 kg buah pinang kering dan 100 - 500 buah nanas. Sedangkan kopi belum menghasilkan karena baru berumur 1 tahun pada saat awal tanam. | + | Bersama sang istri, Basik Nyala, pria ini telah menanam pinang yang dipadukan dengan tanaman kopi dan nanas di lahan seluas 1.5 ha. Dalam sekali panen, mereka bisa memanen sebanyak 1.200 kg buah pinang kering dan 100 - 500 buah nanas. Sedangkan kopi belum menghasilkan karena baru berumur 1 tahun pada saat awal tanam. |
Basik Nyala ikut serta dalam setiap aktivitas dalam pengelolaan kebun bersama Pak Basok seperti, perisapan lahan, pembibitan, penyiangan rumput dan ikut andil dalam menyuburkan lahan, termasuk dalam hal pemupukkan. | Basik Nyala ikut serta dalam setiap aktivitas dalam pengelolaan kebun bersama Pak Basok seperti, perisapan lahan, pembibitan, penyiangan rumput dan ikut andil dalam menyuburkan lahan, termasuk dalam hal pemupukkan. | ||
+ | |||
+ |