Next revision | Previous revision |
penghidupan:gambut [2023/06/24 07:11] – Rakhmadona | penghidupan:gambut [2023/06/24 07:34] (current) – Rakhmadona |
---|
<font 16px/Times New Roman,Times,serif;;inherit;;inherit>" Paludikultur : Pada Hutan Rawa Gambut Terdegradasi "</font> | ====== " Paludikultur : Pada Hutan Rawa Gambut Terdegradasi " ====== |
<font 16px/Times New Roman,Times,serif;;inherit;;inherit>Paludikultur lebih dahulu dikenal di Benua Eropa yang memiliki lahan gambut Subtropis</font> . | |
<font inherit/Calibri,sans-serif;;black;;inherit>Paludikultur Merupakan budidaya biomassa di lahan gambut basah dan dibasahi kembali. Intisari dari paludikultur adalah budidaya jenis tanaman yang dapat berkembang pada kondisi tempat tumbuh yang basah, menghasilkan biomassa yang cukup, baik dalam kualitas maupun kuantitas dan berkontribusi dalam pembentukan gambut.</font> | <imgcaption image1|Salah Satu Paludikultur yang dapat diterapkan>{{ :penghidupan:download_1.jpeg?400|}}</imgcaption> |
<font 16px/Calibri,sans-serif;;black;;inherit>Tujuan utama paludikultur adalah memanfaatkan lahan sedemikian rupa sehingga degradasi gambut, emisi gas rumah kaca, dan kehilangan unsur hara secara signifikan berkurang atau dihindari Kondisi lahan yang basah menjadi kunci dari praktik paludikultur. Idealnya lahan gambut harus basah dalam jangka waktu yang lama agar akumulasi gambut dapat dijaga atau bahkan diperbaiki (Wichtmann & Joosten, 2007), karena sejatinya gambut dan air adalah teman sejati. Bercermin pada intisari paludikultur, tidak semua aktivitas budidaya di lahan gambut dapat disebut sebagai paludikultur. Budidaya dilahan gambut tanpa adanya proses pembasahan kembali serta tanpa prosespembentukan biomassa yang berkontribusi dalam pembentukan gambuttidak dapat dinyatakan sebagai paludikultur. Budidaya di lahan gambutidealnya harus menjaga gambut selalu basah, dengan kata lain di mana lahandiusahakan, di situ air dipertahankan</font> | Paludikultur lebih dahulu dikenal di Benua Eropa yang memiliki lahan gambut Subtropis . Paludikultur Merupakan budidaya biomassa di lahan gambut basah dan dibasahi kembali. Intisari dari paludikultur adalah budidaya jenis tanaman yang dapat berkembang pada kondisi tempat tumbuh yang basah, menghasilkan biomassa yang cukup, baik dalam kualitas maupun kuantitas dan berkontribusi dalam pembentukan gambut. |
<font 16px/Calibri,sans-serif;;black;;inherit>Paludikultur tetap diharapkan memberikan manfaat kepada pengelola kawasan. Manfaat ekonomi diharapkan dari penanaman jenis-jenis endemik hutan rawa gambut yang dapat menghasilkan HHBK dari ekstraksimadu, buah, biji, getah, minyak nabati dan sumber benih bagi kegiatan paludikultur. Hasil hutan berupa kayu tidak diharapkan dari zona ini,.Pasalnya, apabila terdapat pohon yang roboh atau mati karena peristiwa alam justru menjadi sumber biomassa pembentuk gambut Formula paludikultur dengan pola agroforestry ditujukan untuk pembentukan biomassa di lahan gambut yang sudah dibasahi kembali dengan fungsi budidaya. Paludifikasi terjadi dengan bahan organik yang berasal dari batang, cabang, ranting pohon atau tanaman lainnya yang dibudidayakan dalam kondisi lahan yang basah atau lembab. Manfaat finansial diharapkan dari pola agroforestry yang mengombinasikan tanaman tahunan dan tanaman semusim. Tanaman tahunan berupa pohon berkayu penghasil hasil hutanbukan kayu dan tanaman berkayu penghasil HHBK. Tanaman semusim dapat berupa tumbuhan obat, rempah-rempah, minyak atsiri dan buah-buahan.</font> | |
<font 14px/inherit;;inherit;;inherit>DAFTAR PUSTAKA</font> | Tujuan utama paludikultur adalah memanfaatkan lahan sedemikian rupa sehingga degradasi gambut, emisi gas rumah kaca, dan kehilangan unsur hara secara signifikan berkurang atau dihindari Kondisi lahan yang basah menjadi kunci dari praktik paludikultur. Idealnya lahan gambut harus basah dalam jangka waktu yang lama agar akumulasi gambut dapat dijaga atau bahkan diperbaiki (Wichtmann & Joosten, 2007), karena sejatinya gambut dan air adalah teman sejati. Bercermin pada intisari paludikultur, tidak semua aktivitas budidaya di lahan gambut dapat disebut sebagai paludikultur. Budidaya dilahan gambut tanpa adanya proses pembasahan kembali serta tanpa prosespembentukan biomassa yang berkontribusi dalam pembentukan gambuttidak dapat dinyatakan sebagai paludikultur. Budidaya di lahan gambut idealnya harus menjaga gambut selalu basah, dengan kata lain di mana lahandiusahakan, di situ air dipertahankan |
<font 14px/Times New Roman,Times,serif;;inherit;;inherit>ULYA, Nur Arifatul.2013 Paludikultur: Pada Hutan Rawa Gambut Terdegradasi</font> . //REGU PEDULI AIR (REPAIR) GAMBUT//, 80. | |
| Paludikultur tetap diharapkan memberikan manfaat kepada pengelola kawasan. Manfaat ekonomi diharapkan dari penanaman jenis-jenis endemik hutan rawa gambut yang dapat menghasilkan HHBK dari ekstraksimadu, buah, biji, getah, minyak nabati dan sumber benih bagi kegiatan paludikultur. Hasil hutan berupa kayu tidak diharapkan dari zona ini,.Pasalnya, apabila terdapat pohon yang roboh atau mati karena peristiwa alam justru menjadi sumber biomassa pembentuk gambut Formula paludikultur dengan pola agroforestry ditujukan untuk pembentukan biomassa di lahan gambut yang sudah dibasahi kembali dengan fungsi budidaya. Paludifikasi terjadi dengan bahan organik yang berasal dari batang, cabang, ranting pohon atau tanaman lainnya yang dibudidayakan dalam kondisi lahan yang basah atau lembab. Manfaat finansial diharapkan dari pola agroforestry yang mengombinasikan tanaman tahunan dan tanaman semusim. Tanaman tahunan berupa pohon berkayu penghasil hasil hutanbukan kayu dan tanaman berkayu penghasil HHBK. Tanaman semusim dapat berupa tumbuhan obat, rempah-rempah, minyak atsiri dan buah-buahan. |
| |
| ====== DAFTAR PUSTAKA ====== |
| <font 14px/Times New Roman,Times,serif;;inherit;;inherit>ULYA, Nur Arifatul.2013 Paludikultur: Pada Hutan Rawa Gambut Terdegradasi</font> . //REGU PEDULI AIR (REPAIR) GAMBUT//, 80. |
| |
| |