Differences
This shows you the differences between two versions of the page.
Both sides previous revision Previous revision Next revision | Previous revision | ||
pengelolaan_gambut [2022/08/24 08:58] – ↷ Page name changed from pemanfaatan_gambut to pengelolaan_gambut Arizka Mufida | pengelolaan_gambut [2023/01/17 20:16] (current) – external edit 127.0.0.1 | ||
---|---|---|---|
Line 1: | Line 1: | ||
====== Pengelolaan Gambut ====== | ====== Pengelolaan Gambut ====== | ||
- | |||
- | ====== | ||
Lahan gambut dapat dimantaatkan untuk beberapa hal, salah satunya untuk pertanian. Pemanfaatan lahan gambut untuk pertanian jika dilakukan dengan [[: | Lahan gambut dapat dimantaatkan untuk beberapa hal, salah satunya untuk pertanian. Pemanfaatan lahan gambut untuk pertanian jika dilakukan dengan [[: | ||
- | ====== Pengelolaan Gambut dengan Cara yang Benar ====== | + | ===== Pengelolaan Gambut dengan Cara yang Benar ===== |
Selain memperhatikan tata air, hal kedua yang perlu diperhatikan dalam memanfaatkan gambut adalah jenis tanaman yang tahan terhadap genangan. Saat memanfaatkan lahan gambut untuk pertanian, tanaman harus dapat beradaptasi dengan gambut tersebut dan bukan sebaliknya. Pengelola tidak boleh memaksa menanam pepohonan atau tanaman kering pada gambut yang basah. Pemaksaan mengubah gambut menjadi lahan kering sangatlah berbahaya. | Selain memperhatikan tata air, hal kedua yang perlu diperhatikan dalam memanfaatkan gambut adalah jenis tanaman yang tahan terhadap genangan. Saat memanfaatkan lahan gambut untuk pertanian, tanaman harus dapat beradaptasi dengan gambut tersebut dan bukan sebaliknya. Pengelola tidak boleh memaksa menanam pepohonan atau tanaman kering pada gambut yang basah. Pemaksaan mengubah gambut menjadi lahan kering sangatlah berbahaya. | ||
Line 11: | Line 9: | ||
Yang ketiga, pengelolaan lahan gambut juga harus mempertahankan kubahnya. Kubah gambut adalah spons raksasa yang mampu menyimpan air dalam jumlah yang besar, bahkan puluhan kali bobot aslinya. Air yang disimpan ini sangat bermanfaat pada musim kemarau. Sebaliknya, saat musim penghujan, kubah gambut mampu menyerap kelebihan air sehingga mencegah terjadinya banjir. Dengan mempertahankan kubah, sumber air akan terjaga dan lingkungan sekitarnya akan terlindungi dari bahaya banjir maupun kekeringan Yang terakhir, pengelolaan gambut harus memperhatikan hubungan yang baik dengan masyarakat di sekitarnya. Dengan cara ini akan terjalin hubungan yang harmonis anatara pengelola lahan dengan masyarakat. Hubungan yang harmonis akan mendorong semua pihak untuk menjaga gambut bersama-sama secara gotong royong. | Yang ketiga, pengelolaan lahan gambut juga harus mempertahankan kubahnya. Kubah gambut adalah spons raksasa yang mampu menyimpan air dalam jumlah yang besar, bahkan puluhan kali bobot aslinya. Air yang disimpan ini sangat bermanfaat pada musim kemarau. Sebaliknya, saat musim penghujan, kubah gambut mampu menyerap kelebihan air sehingga mencegah terjadinya banjir. Dengan mempertahankan kubah, sumber air akan terjaga dan lingkungan sekitarnya akan terlindungi dari bahaya banjir maupun kekeringan Yang terakhir, pengelolaan gambut harus memperhatikan hubungan yang baik dengan masyarakat di sekitarnya. Dengan cara ini akan terjalin hubungan yang harmonis anatara pengelola lahan dengan masyarakat. Hubungan yang harmonis akan mendorong semua pihak untuk menjaga gambut bersama-sama secara gotong royong. | ||
- | ====== Pengelolaan Gambut dengan Cara yang Salah ====== | + | ===== Pengelolaan Gambut dengan Cara yang Salah ===== |
+ | |||
+ | Pada beberapa kesempatan sering disampaikan bahwa pemanfaatan lahan gambut dengan cara yang salah akan menyebabkan kerusakan pada lahan gambut. sebenarnya apa yang dimaksud denga “cara yang salah” disini?\\ | ||
+ | Faktor utama yang menjadikan pemanfaatan lahan gambut ini menjadi salah, ialah dimana kita ingin memanfaatkan lahan gambut namun kita melakukannya dengan mengeringkan lahan gambut tersebut. Karena dengan pengeringan yang dilakukan pada lahan gambut, akan membuat proses pelapukan yang tadinya terhambat oleh genangan air akan kembali melapuk. Proses pelapukan yang terjadi akan menyebabkan karbon yang tadinya tersimpan pada gambut terlepas ke udara lalu berikatan dengan oksigen sehingga menjadi karbondioksida (CO2), hal tersebut akan berkontribusi terhap perubahan iklim. | ||
- | {{tag>penghidupan}} | + | {{tag>rintisan}} |