Both sides previous revision Previous revision Next revision | Previous revision |
lahan_basah [2023/07/29 04:47] – Talitha Nur Amalia | lahan_basah [2023/07/29 04:59] (current) – Talitha Nur Amalia |
---|
====== MENGENAL LAHAN BASAH ====== | ====== MENGENAL LAHAN BASAH ====== |
| |
{{https://wikigambut.id/lib/plugins/ckgedit/fckeditor/userfiles/image/lahanbasah.jpg?nolink&500x292|lahanbasah.jpg}}Lahan basah adalah istilah kolektif tentang ekosistem yang pembentukannya dikuasai air, dan proses serta cirinya terutama dikendalikan air. Suatu lahan basah adalah suatu tempat yang cukup basah selama waktu cukup panjang bagi pengembangan vegetasi dan organisme lain yang teradaptasi khusus (Maltby, 1986). Lahan-basah mencakup wilayah payau, rawa, gambut, atau perairan, baik alami maupun buatan, permanen atau sementara, dengan air yang mengalir atau diam (menggenang), tawar, payau, atau asin; termasuk wilayah dengan air laut yang kedalamannya pada saat pasang rendah (surut) tidak melebihi enam meter. Dalam kenyataan lahan basah dapat menyediakan sederetan barang dan jasa penting bagi manusia dalam penggunaan langsung dan tidak langsung, kesejahteraan margasatwa, dan pemeliharaan mutu lingkungan. Proses biofisik yang menjadi gantungan penyediaan barang dan jasa, juga menopang fungsi dan struktur ekosistem. Namun demikian, kenyataan penting tersebut tidak tercerapi oleh masyarakat umum, termasuk para pemimpinnya. Kegandaan gatra (aspect) yang nengisyaratkan bahwa kelestarian lahan basah memerlukan pengimbangan cermat antara produksi dan konservasi, luput dari perhatian. Akibatnya, pemeliharaan lahan basah alami di kebanyakan negara memperoleh prioritas rendah. Sikap masa bodoh dan ketidakperdulian akan konservasi, membuat konversi lahan basah terus berlanjut dengan alasan “menggunakan lahan basah secara lebih baik” (Dugan, 1990; Maltby & Immirzi, 1996). | {{https://wikigambut.id/lib/plugins/ckgedit/fckeditor/userfiles/image/lahanbasah.jpg?nolink&500x292 |lahanbasah.jpg}}Lahan basah adalah istilah kolektif tentang ekosistem yang pembentukannya dikuasai air, dan proses serta cirinya terutama dikendalikan air. Suatu lahan basah adalah suatu tempat yang cukup basah selama waktu cukup panjang bagi pengembangan vegetasi dan organisme lain yang teradaptasi khusus (Maltby, 1986). Lahan-basah mencakup wilayah payau, rawa, gambut, atau perairan, baik alami maupun buatan, permanen atau sementara, dengan air yang mengalir atau diam (menggenang), tawar, payau, atau asin; termasuk wilayah dengan air laut yang kedalamannya pada saat pasang rendah (surut) tidak melebihi enam meter. Dalam kenyataan lahan basah dapat menyediakan sederetan barang dan jasa penting bagi manusia dalam penggunaan langsung dan tidak langsung, kesejahteraan margasatwa, dan pemeliharaan mutu lingkungan. Proses biofisik yang menjadi gantungan penyediaan barang dan jasa, juga menopang fungsi dan struktur ekosistem. Namun demikian, kenyataan penting tersebut tidak tercerapi oleh masyarakat umum, termasuk para pemimpinnya. Kegandaan gatra (aspect) yang nengisyaratkan bahwa kelestarian lahan basah memerlukan pengimbangan cermat antara produksi dan konservasi, luput dari perhatian. Akibatnya, pemeliharaan lahan basah alami di kebanyakan negara memperoleh prioritas rendah. Sikap masa bodoh dan ketidakperdulian akan konservasi, membuat konversi lahan basah terus berlanjut dengan alasan “menggunakan lahan basah secara lebih baik” (Dugan, 1990; Maltby & Immirzi, 1996). |
| |
Indonesia mempunyai peraturan penundang-undangan yang mengatur penggunaan lahan, antara lain UURI No. 5 Th. 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kehutanan, UURI No. 5 Th. 1990 tentang Konsenvasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya, Keppres RI No. 32 Th. 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung, dan yang terbaru UURI No. 23 Th. 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Peraturan-peraturan tersebut tidak mengatur lahan basah secara khusus, akan tetapi mencakupnya sebagai bagian dari lahan secara umum atau pencakupannya tertafsirkan secara tersirat. Berbeda dengan peraturan-peraturan tadi yang berkonsep konservasi, terbit Keppres RI No. 82 Th. 1995 yang jnstru berkonsep konvensi lahan, khususnya lahan gambut dan lahan basah lain yang berasosiasi. | Indonesia mempunyai peraturan penundang-undangan yang mengatur penggunaan lahan, antara lain UURI No. 5 Th. 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kehutanan, UURI No. 5 Th. 1990 tentang Konsenvasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya, Keppres RI No. 32 Th. 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung, dan yang terbaru UURI No. 23 Th. 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Peraturan-peraturan tersebut tidak mengatur lahan basah secara khusus, akan tetapi mencakupnya sebagai bagian dari lahan secara umum atau pencakupannya tertafsirkan secara tersirat. Berbeda dengan peraturan-peraturan tadi yang berkonsep konservasi, terbit Keppres RI No. 82 Th. 1995 yang jnstru berkonsep konvensi lahan, khususnya lahan gambut dan lahan basah lain yang berasosiasi. |
---- | ---- |
| |
===== JENIS LAHAN BASAH ===== | ===== Jenis Lahan Basah ===== |
| |
Berikut ini adalah beberapa kategori lahan yang dapat digolongkan sebagai lahan basah, yaitu: | Berikut ini adalah beberapa kategori lahan yang dapat digolongkan sebagai lahan basah, yaitu: |
* Kawasan Rawa | * Kawasan Rawa |
| |
{{https://wikigambut.id/lib/plugins/ckgedit/fckeditor/userfiles/image/hutan-rawa-indonesia.jpg?nolink&150x90|hutan-rawa-indonesia.jpg}} | {{https://wikigambut.id/lib/plugins/ckgedit/fckeditor/userfiles/image/hutan-rawa-indonesia.jpg?nolink&200x133|hutan-rawa-indonesia.jpg}} |
| |
Rawa adalah daerah yang hampir selalu tergenang air sepanjang tahun. Ketinggian air di daerah ini dapat bervariasi, mulai dari sangat dangkal hingga cukup dalam. Umumnya rawa-rawa tergenang air sebagai dampak dari sistem //drainase// yang mengalami hambatan. Termasuk di dalamnya yaitu area rawa gambut yang banyak dijumpai di sekitar pulau jawa, terutama di daerah sekitar pantai. | Rawa adalah daerah yang hampir selalu tergenang air sepanjang tahun. Ketinggian air di daerah ini dapat bervariasi, mulai dari sangat dangkal hingga cukup dalam. Umumnya rawa-rawa tergenang air sebagai dampak dari sistem [[:ekosistem:drainase_lahan_gambut|drainase]] yang mengalami hambatan. Termasuk di dalamnya yaitu area rawa gambut yang banyak dijumpai di sekitar pulau jawa, terutama di daerah sekitar pantai. |
| |
* Kawasan Payau | * Kawasan Payau |
* Kawasan Gambut | * Kawasan Gambut |
| |
{{https://wikigambut.id/lib/plugins/ckgedit/fckeditor/userfiles/image/kawasangambut.jpg?nolink&150x100|kawasangambut.jpg}} | {{https://wikigambut.id/lib/plugins/ckgedit/fckeditor/userfiles/image/kawasangambut.jpg?nolink&200x133|kawasangambut.jpg}} |
| |
Lahan gambut adalah lahan tanah yang terbentuk dari akumulasi sisa tumbuhan dengan kondisi setengah membusuk. Lahan ini memiliki kandungan organik yang cukup tinggi, sehingga karakter tanahnya subur dan cocok untuk perkebunan. | Lahan gambut adalah lahan tanah yang terbentuk dari akumulasi sisa tumbuhan dengan kondisi setengah membusuk. Lahan ini memiliki kandungan organik yang cukup tinggi, sehingga karakter tanahnya subur dan cocok untuk perkebunan. |
* Kawasan Riparian | * Kawasan Riparian |
| |
{{https://wikigambut.id/lib/plugins/ckgedit/fckeditor/userfiles/image/kawasanriparian.jpg?nolink&150x78|kawasanriparian.jpg}} | {{https://wikigambut.id/lib/plugins/ckgedit/fckeditor/userfiles/image/kawasanriparian.jpg?nolink&200x100|kawasanriparian.jpg}} |
| |
Riparian adalah kawasan peralihan antara daratan dengan sungai. Wilayah ini masuk kedalam wilayah dengan karakteristik yang khas karena berupa paduan antara daratan dan perairan. Wialayah riparian mempunyai posisi penting dalam ekologi, pengelolaan lingkungan dan rekayasa sipil. | Riparian adalah kawasan peralihan antara daratan dengan sungai. Wilayah ini masuk kedalam wilayah dengan karakteristik yang khas karena berupa paduan antara daratan dan perairan. Wialayah riparian mempunyai posisi penting dalam ekologi, pengelolaan lingkungan dan rekayasa sipil. |
| |
* Lahan Buatan | * Lahan Buatan |
| |
{{https://wikigambut.id/lib/plugins/ckgedit/fckeditor/userfiles/image/lahanbasahbuatan.jpg?nolink&150x84|lahanbasahbuatan.jpg}} | {{https://wikigambut.id/lib/plugins/ckgedit/fckeditor/userfiles/image/lahanbasahbuatan.jpg?nolink&200x100|lahanbasahbuatan.jpg}} |
| |
Lahan basah buatan adalah wilayah hasil rancangan manusia yang tersusun atas air, tanaman, dan hewan. Kawasan ini mirip dengan rawa alami yang dapat dimanfaatkan manusia. Umumnya dirancang untuk pemurnian air tercemar dengan mengoptimalkan proses, biologi, fisika dan kimia yang saling terintegrasi. | Lahan basah buatan adalah wilayah hasil rancangan manusia yang tersusun atas air, tanaman, dan hewan. Kawasan ini mirip dengan rawa alami yang dapat dimanfaatkan manusia. Umumnya dirancang untuk pemurnian air tercemar dengan mengoptimalkan proses, biologi, fisika dan kimia yang saling terintegrasi. |