Differences
This shows you the differences between two versions of the page.
Next revision | Previous revision | ||
kisah_inspiratif_dari_desa_daya_murni [2022/11/20 03:37] – created Ahwansah Putra | kisah_inspiratif_dari_desa_daya_murni [2023/01/17 20:16] (current) – external edit 127.0.0.1 | ||
---|---|---|---|
Line 1: | Line 1: | ||
- | ====== | + | ====== Peran Perempuan |
+ | |||
+ | {{https:// | ||
+ | |||
+ | Sumber: Ahwansah Putra, IPML (2022) | ||
+ | |||
+ | "//pas rego lombok sampe satus ewu ibu ora ngalami kesulitan ge tuku, soal e tinggal jimuk neng kebun samping omah" (//ketika harga cabai sampai 100 rb, ibu tidak mengalami kesulitan untuk membeli cabai karena tinggal petik buah cabai di kebun samping rumah) | ||
+ | |||
+ | Begitu penjelasan Ibu Evi pada saat bincang sore di Desa Daya Murni yang berada di [[https:// | ||
+ | |||
+ | Limbah botol plastik merupakan limbah padat dari aktivitas manusia yang telah digunakan. Sampah botol air mineral sulit terurai karena membutuhkan waktu hingga ratusan tahun. Hal ini membuat limbah botol plastik menjadi limbah yang sangat berbahaya. Sampah botol air mineral berukuran 600 ml ternyata ditangan Ibu Evi dapat bermanfaat dengan dibuat menjadi bedengan timbun yang dimanfaatkan untuk ditanam sayur, buah dan tanaman obat. Lahan seluas 1000 m< | ||
+ | |||
+ | Menurut Ibu Evi, langkah untuk pembuatan bedengan dengan botol air mineral bekas untuk tanaman sayur dan buah terdiri dari beberapa langkah yakni: langkah pertama adalah pembentukkan pola dengan cara dicangkul, kemudian disusun botol mineral yang sudah terisi air menyerupai pola yang sudah ditentukan, setelah lahan siap masukkan kompos kotoran hewan dan arang sekam yang berfungsi menghilangkan tingkat keasaman untuk penyuburan tanah, selanjutnya pemasagan mulsa dan pembuatan jarak tanam. Penggunaan botol air mineral bekas untuk pembuatan bedengan membutuhkan sekitar 200 botol bekas. Harapan dari Ibu Evi selaku pelopor pembuatan bedengan dengan botol plastik adalah inovasi yang dibuat dapat menjadi contoh dalam upaya mengurangi sampah dan juga melakukan budidaya sayur dan tanaman obat dengan media yang ada. | ||
+ | |||
+ | Dalam pengelolaan tanaman dan lahan Ibu Evi bersama anggota KWT menerapkan sistem pertanian ramah lingkungan dengan menggunakan pupuk organik dan pestisida nabati. Ibu Evi sebelumnya telah mendapatkan pelatihan sekolah lapang dari [[https:// | ||