Differences
This shows you the differences between two versions of the page.
Both sides previous revision Previous revision Next revision | Previous revision | ||
kebijakan:restorasi_gambut [2022/10/14 07:54] – ↷ Page moved from restorasi_gambut to kebijakan:restorasi_gambut Yusi Septriandi | kebijakan:restorasi_gambut [2023/01/17 20:16] (current) – external edit 127.0.0.1 | ||
---|---|---|---|
Line 1: | Line 1: | ||
+ | {{tag> | ||
+ | |||
====== Restorasi Gambut ====== | ====== Restorasi Gambut ====== | ||
- | {{: | + | {{: |
- | **Restorasi Gambut** adalah upaya pemulihan ekosistem | + | Restorasi Gambut adalah upaya pemulihan |
- | Tahapan - tahapan yang dilakukan pada Restorasi Gambut yaitu: | + | ===== Kriteria Kerusakan Gambut ===== |
+ | |||
+ | Adapun kriteria area yang perlu dilakukan restorasi gambut adalah: | ||
+ | |||
+ | - Ekosistem gambut dengan fungsi lindung dinyatakan rusak apabila terdapat kriteria berikut: | ||
+ | - Terdapat drainase buatan | ||
+ | - Tereksposnya sedimen berpirit dan/atau kwarsa di bawah lapisan gambut. | ||
+ | - Terjadi pengurangan luas dan/atau volume tutupan lahan. | ||
+ | - Ekosistem gambut dengan fungsi budidaya dinyatakan rusak apabila memenuhi kriteria berikut: | ||
+ | - Muka air tanah di lahan gambut | ||
+ | - Tereksposnya sedimen berpirit dan/atau kwarsa di bawah lapisan gambut. | ||
+ | |||
+ | ===== Tahapan Restorasi Gambut ===== | ||
+ | |||
+ | Tahapan - tahapan yang dilakukan pada Restorasi Gambut yaitu< | ||
1.) Langkah pertama, yaitu pemetaan hutan dan lahan gambut. Pemetaan lahan gambut sangat diperlukan agar bisa menentukan lokasi gambut yang menyusut dan mengetahui tipe serta kedalamannya. Pemetaan hutan dan lahan gambut, dapat membantu mengurangi berkurangnya area lahan gambut akibat konversi lahan melalui kebijakan-kebijakan yang tepat guna berlandaskan temuan-temuan kajian lahan gambut. Pemetaan ini juga merupakan langkah awal yang rumit, karena kondisi gambut yang berbeda memerlukan jenis restorasi yang berbeda pula, misalnya dalam menentukan letak pembuatan sekat kanal untuk mengatur kadar air. | 1.) Langkah pertama, yaitu pemetaan hutan dan lahan gambut. Pemetaan lahan gambut sangat diperlukan agar bisa menentukan lokasi gambut yang menyusut dan mengetahui tipe serta kedalamannya. Pemetaan hutan dan lahan gambut, dapat membantu mengurangi berkurangnya area lahan gambut akibat konversi lahan melalui kebijakan-kebijakan yang tepat guna berlandaskan temuan-temuan kajian lahan gambut. Pemetaan ini juga merupakan langkah awal yang rumit, karena kondisi gambut yang berbeda memerlukan jenis restorasi yang berbeda pula, misalnya dalam menentukan letak pembuatan sekat kanal untuk mengatur kadar air. | ||
Line 15: | Line 31: | ||
5.) Langkah yang terakhir, yaitu memberdayakan ekonomi masyarakat lokal. Tak hanya berhenti pada pulihnya ekologi dan penanaman ulang, restorasi juga harus memperhatikan pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal, agar terciptanya sumber daya alam dan sumber daya manusia yang baik. | 5.) Langkah yang terakhir, yaitu memberdayakan ekonomi masyarakat lokal. Tak hanya berhenti pada pulihnya ekologi dan penanaman ulang, restorasi juga harus memperhatikan pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal, agar terciptanya sumber daya alam dan sumber daya manusia yang baik. | ||
+ | |||
+ | ---- | ||
+ | |||
+ | ==== Referensi ==== | ||
+ | |||
+ | - Badan Restorasi Gambut, (2017). Panduan Teknis Revegetasi Lahan Gambut. Jakarta: BRG RI | ||
+ | - [[http:// | ||
+ | - [[https:// | ||
+ | - [[https:// | ||
+ | - [[https:// | ||