Differences

This shows you the differences between two versions of the page.

Link to this comparison view

Both sides previous revision Previous revision
Next revision
Previous revision
kebijakan:pengelolaan_lahan_gambut_yang_berkelanjutan [2022/10/20 09:29] – removed - external edit (Unknown date) 127.0.0.1kebijakan:pengelolaan_lahan_gambut_yang_berkelanjutan [2023/01/17 20:16] (current) – external edit 127.0.0.1
Line 1: Line 1:
 +{{tag>rintisan}}
 +
 +===== Pengelolaan Lahan Gambut yang Berkelanjutan =====
 +
 +Pengelolaan lahan [[:ekosistem:gambut|]] merupakan hal yang penting untuk menjaga kelestarian dari ekosistem gambut itu sendiri. ada banyak strategi dalam melaksanakan pengelolaan lahan gambut yang berkelanjutan, salah satunya yaitu dengan peningkatan produktivitas lahan. Umumnya, lahan gambut merupakan marjinal atau lahan sub optimal yang jarang dimanfaatkan tau diolah sehingga produktifitasnya menurun. Tentu pengelolaan ini harus mengacu kepada aturan-aturan yang berlaku mengenai ketentuan untuk pemanfaatan lahan gambut. Upaya peningkatan produktivitas lahan gambut ini bisa dilakukan dengan melakukan tata kelola air, ameliorasi, pemupukan atau pemilihan komoditas yang tepat untuk lahan tersebut.
 +
 +=== Pengelolaan Air ===
 +
 +<imgcaption mynewimg| Sumber : Rhett A. Butler-Mongabayn>[[https://wikigambut.id/lib/exe/detail.php?id=kebijakan:pengelolaan_lahan_gambut_yang_berkelanjutan&media=kebijakan:pengelolaan_lahan_gambut_berkelanjutan_mongabay.jpg|{{.:pengelolaan_lahan_gambut_berkelanjutan_mongabay.jpg?400}}]]</imgcaption>
 +
 +Pengelolaan lahan gambut yang berkelanjutan tentu harus diawali dengan sistem teknologi pengelolaan air yang baik. Dalam kondisi alami, kondisi air gambut selalu dalam keadaan jenuh(anaerob), sementara tanaman membutuhkan kondisi aerob. Dengan pengelolaan air yang baik seperti saluran drainase, bisa dimungkinkan untuk beberapa komoditi pertanian untuk ditanam dilahan gambut sekaligus menjadi tanaman penutup tanah. namun, kondisi air tanah tidak boleh terlalu kering karena akan mengalami kerusakan dan meningkat Gas Rumah Kaca yang tinggi jika dikelola secara berlebihan. Kunci di dalam hal ini ialah pengendalian muka air tanah. Muka [[:air|]] tanah sendiri sangat bergantung kepada saluran drainase. Maka daripada itu, dimensi saluran drainase, kedalaman dan pintu air harus dirancang dengan baik.
 +
 +=== Pemilihan Komoditas yang Sesuai ===
 +
 +{{:kemenlhkagroforestri.jpg?200x134|kemenlhkagroforestri.jpg}}
 +
 +Sumber : Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
 +
 +Pemilihan komoditi yang tepat juga bisa menjadi jalan untuk mencapai pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Seperti penanaman sayur-sayuran atau buah-buahan di lahan gambut. Bahkan, petani bisa mengkombinasikan tanaman yang ada dilahan sehingga dalam suatu kawasan lahan tidak hanya terdapat satu komoditi saja atau biasa disebut dengan sistem agroforestri. Contohnya seperti kombinasi antara perkebunan buah pepaya dengan tanaman kangkung yang ditanam diantara baris pohon pepaya nya. Hal lainnya, seperti perkebunan kelapa dengan sawah, karet dan lada dan sebagainya. Hal ini dilakukan dengan pengaturan jarak tanam sehingga potensi untuk lahan tersebut menjadi produktif menjadi lebih tinggi.
 +
 +=== Ameliorasi Lahan ===
 +
 +Lahan gambut memiliki kadar asam organik yang sangat tinggi yang berasal dari hasil pelapukan dan akumulasi bahan-bahan organik. Ameliorasi diperlukan dalam mengatasi kendala reaksi tanah masam dan keberadaan asam organik beracun, sehingga media perakaran tanaman menjadi lebih baik. Dalam upaya peningkatan pH tanah, penggunaan kapur, tanah mineral, pupuk kandang dan abu sisa pembakaran bisa diberikan sebagai bahah amelioran.
 +
 +=== Pemupukan ===
 +
 +Pemupukan pada lahan gamut sangat diperlukan karena pada dasarnya lahan gambut miskin mineral dan hara yang dibutuhkan tanaman. Jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk yang mengandung N, P, K, Ca, Mg dan unsur mikro Cu, Zn dan B. Pemupukan dilakukan secara bertahap dan dengan takaran rendah dikarenakan daya pegang tanah hara gambut rendah sehingga pupuk mudah tercuci. Penggunaan pupuk slow release seperti fosfat alam dan pugam sangat direkomendasikan.
 +
 +----
 +
 +==== Referensi ====
 +
 +1. Agus. F, W. Hartatik, dan IG. M. Subiksa, Pengelolaan Lahan Gambut Secara Berkelanjutan, Balai Penelitian Tanah, Indonesia
 +