Differences

This shows you the differences between two versions of the page.

Link to this comparison view

Both sides previous revision Previous revision
Next revision
Previous revision
fungsi_ekosistem_gambut [2022/10/05 08:16] – ↷ Links adapted because of a move operation 157.55.39.37fungsi_ekosistem_gambut [2023/01/17 20:16] (current) – external edit 127.0.0.1
Line 3: Line 3:
 Merujuk pada Permen LHK No.14 Tahun 2017 tentang Tata Cara Inventarisasi dan Penetapan Fungsi Ekosistem Gambut, cukup jelas dijabarkan mengenai definisi dari fungsi lindung ekosistem gambut dan fungsi budidaya ekosistem gambut. Fungsi lindung ekosistem gambut didefinisikan sebagai tatanan unsur gambut yang memiliki karakteristik tertentu yang mempunyai fungsi utama dalam perlindungan dan keseimbangan tata air, penyimpan cadangan karbon, dan pelestarian keanekaragaman hayati untuk dapat melestarikan fungsi ekosistem gambut. Sedangkan fungsi budidaya ekosistem gambut didefinisikan sebagai tatanan unsur gambut yang memiliki karakteristik tertentu yang mempunyai fungsi dalam menunjang produktivitas ekosistem gambut melalui kegiatan budidaya sesuai dengan daya dukungnya untuk dapat melestarikan fungsi ekosistem gambut. Merujuk pada Permen LHK No.14 Tahun 2017 tentang Tata Cara Inventarisasi dan Penetapan Fungsi Ekosistem Gambut, cukup jelas dijabarkan mengenai definisi dari fungsi lindung ekosistem gambut dan fungsi budidaya ekosistem gambut. Fungsi lindung ekosistem gambut didefinisikan sebagai tatanan unsur gambut yang memiliki karakteristik tertentu yang mempunyai fungsi utama dalam perlindungan dan keseimbangan tata air, penyimpan cadangan karbon, dan pelestarian keanekaragaman hayati untuk dapat melestarikan fungsi ekosistem gambut. Sedangkan fungsi budidaya ekosistem gambut didefinisikan sebagai tatanan unsur gambut yang memiliki karakteristik tertentu yang mempunyai fungsi dalam menunjang produktivitas ekosistem gambut melalui kegiatan budidaya sesuai dengan daya dukungnya untuk dapat melestarikan fungsi ekosistem gambut.
  
-Lahan gambut memiliki beberapa fungsi yaitu ekologis, ekonomi dan sosial budaya. Fungsi ekosistem gambut diantaranya, berperan penting dalam siklus hidrologi, pelestarian hewan dan tumbuhan, dan penyimpan karbon. Dalam siklus hidrologi, gambut berperan seperti spons. Gambut dapat menyerap air saat musim penghujan, sehingga mencegah terjadinya banjir. Saat musim [[:kemarau|]], gambut dapat menyimpan cadangan air, sehingga mencegah kekeringan dan krisis air. Ekosistem gambut juga berperan sebagai habitat flora dan fauna.+Lahan gambut memiliki beberapa fungsi yaitu ekologis, ekonomi dan sosial budaya. Fungsi ekosistem gambut diantaranya, berperan penting dalam siklus hidrologi, pelestarian hewan dan tumbuhan, dan penyimpan karbon. Dalam siklus hidrologi, gambut berperan seperti spons. Gambut dapat menyerap air saat musim penghujan, sehingga mencegah terjadinya banjir. Saat musim [[:ekosistem:kemarau|]], gambut dapat menyimpan cadangan air, sehingga mencegah kekeringan dan krisis air. Ekosistem gambut juga berperan sebagai habitat flora dan fauna.
  
-Fauna yang ada di kawasan gambut yang dijumpai di kawasan Kabupaten Kubu Raya adalah [[satwa:bekantan]], burung bangau, burung raja udang, dan ikan gabus.+Fauna yang ada di kawasan gambut yang dijumpai di kawasan Kabupaten Kubu Raya adalah [[:satwa:bekantan|]], burung bangau, burung raja udang, dan ikan gabus.
  
-{{:3.png?nolink&469x311}}+{{:3.png?nolink&200x133}}
  
 Flora khas gambut diantaranya; jelutung, ramin, bungur dan meranti rawa. Sedangkan hewan khas ekosistem gambut adalah; buaya sinyulong, kerbau rawa, burung cekakak sungai, burung raja udang, burung julang emas dan burung rangkong. Gambut juga berperan penting sebagai penyerap karbon. Flora khas gambut diantaranya; jelutung, ramin, bungur dan meranti rawa. Sedangkan hewan khas ekosistem gambut adalah; buaya sinyulong, kerbau rawa, burung cekakak sungai, burung raja udang, burung julang emas dan burung rangkong. Gambut juga berperan penting sebagai penyerap karbon.
  
-{{:2.png?nolink&469x308}}+{{:2.png?nolink&200x131}}
  
-Sedangkan fungsi ekonomi dan sosial budaya dari ekosistem gambut diantaranya sebagai penghasil kayu, sumber mata pencaharian masyarakat (budidaya ikan dan pertanian), kegiatan [[:ekowisata|]] serta tempat pendidikan dan penelitian. Gambar di atas adalah contoh Ekowisata Pondok Terapung di Sungai Sebangau,Kalimantan Tengah. Pengunjung dapat menikmati suasana dan keindahan ekosistem gambut, sambil mengenali flora dan fauna di sekitar.+Sedangkan fungsi ekonomi dan sosial budaya dari ekosistem gambut diantaranya sebagai penghasil kayu, sumber mata pencaharian masyarakat (budidaya ikan dan pertanian), kegiatan [[sosialekonomi:ekowisata]] serta tempat pendidikan dan penelitian. Gambar di atas adalah contoh Ekowisata Pondok Terapung di Sungai Sebangau,Kalimantan Tengah. Pengunjung dapat menikmati suasana dan keindahan ekosistem gambut, sambil mengenali flora dan fauna di sekitar.
  
 ====== Fungsi Ekosistem Gambut Sumatera Selatan ====== ====== Fungsi Ekosistem Gambut Sumatera Selatan ======
Line 23: Line 23:
 Berdasarkan luasannya, KHG Sungai Sugihan - Sungai Lumpur yang merupakan KHG dengan luas terbesar di Sumatera Selatan memiliki pengaruh yang sangat signifikan. Setidaknya 31,80% dari total fungsi lindung ekosistem gambut berada di KHG ini, diikuti kemudian oleh KHG Sungai Saleh - Sungai Sugihan (13,89%) dan KHG Sungai Sibumbung - Sungai Talangrimba (5,05%). Gambar berikut ini akan menunjukan sebaran fungsi ekosistem gambut pada setiap KHG yang ada di Sumatera Selatan. Berdasarkan luasannya, KHG Sungai Sugihan - Sungai Lumpur yang merupakan KHG dengan luas terbesar di Sumatera Selatan memiliki pengaruh yang sangat signifikan. Setidaknya 31,80% dari total fungsi lindung ekosistem gambut berada di KHG ini, diikuti kemudian oleh KHG Sungai Saleh - Sungai Sugihan (13,89%) dan KHG Sungai Sibumbung - Sungai Talangrimba (5,05%). Gambar berikut ini akan menunjukan sebaran fungsi ekosistem gambut pada setiap KHG yang ada di Sumatera Selatan.
  
-{{:fungsiekosistemkhgsumsel.png?nolink&467x224}}+{{:fungsiekosistemkhgsumsel.png?nolink&400x192}}
  
 Sebagai kabupaten dengan luas KHG terbesar di Sumatera Selatan, Kabupaten Ogan Komering Ilir menempati urutan teratas dalam luasan fungsi lindung maupun fungsi budidaya ekosistem gambut Sumatera Selatan. Lebih dari 50% luasan fungsi budidaya atau setara 0,448 juta ha berada di wilayah adminstratif kabupaten ini, diikuti kabupaten Banyuasin (0,188 juta ha atau 20,98%) dan Kabupaten Musi Banyuasin (0,175 juta ha atau 19,57%). Sedangkan untuk fungsi lindung, mayoritas area berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir dengan luas 0,583 juta ha atau 48,73% dari total luasan, diikuti Kabupaten Banyuasin 31,38% dan Kabupaten Musi Banyuasin 15,36%.\\ Sebagai kabupaten dengan luas KHG terbesar di Sumatera Selatan, Kabupaten Ogan Komering Ilir menempati urutan teratas dalam luasan fungsi lindung maupun fungsi budidaya ekosistem gambut Sumatera Selatan. Lebih dari 50% luasan fungsi budidaya atau setara 0,448 juta ha berada di wilayah adminstratif kabupaten ini, diikuti kabupaten Banyuasin (0,188 juta ha atau 20,98%) dan Kabupaten Musi Banyuasin (0,175 juta ha atau 19,57%). Sedangkan untuk fungsi lindung, mayoritas area berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir dengan luas 0,583 juta ha atau 48,73% dari total luasan, diikuti Kabupaten Banyuasin 31,38% dan Kabupaten Musi Banyuasin 15,36%.\\
 Apabila melihat proporsi luasan fungsi lindung dan fungsi budidaya ekosistem gambut di masing-masing kabupaten/kota, ekosistem gambut di sebagian besar kabupaten/kota didominasi oleh fungsi lindung, hal ini relevan mengingat luasan fungsi lindung ekosistem gambut Sumatera Selatan yang lebih luas dibandingkan fungsi budidayanya. Tercatat Kabupaten Banyuasin memiliki proporsi luas fungsi lindung paling besar yaitu 66,63% dari total KHG di kabupatennya, diikuti Kabupaten Ogan Komering Ilir dengan 56,54% dari total KHG nya. Kondisi berbanding terbalik terdapat di 3 kabupaten lainnya dengan luasan yang tidak signifikan. Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten Musi Rawas Utara, dan Kabupaten Muara Enim didominasi oleh fungsi budidaya dengan luasan secara berturut-turut 80,74%, 64,64%, dan 56,55%. Apabila melihat proporsi luasan fungsi lindung dan fungsi budidaya ekosistem gambut di masing-masing kabupaten/kota, ekosistem gambut di sebagian besar kabupaten/kota didominasi oleh fungsi lindung, hal ini relevan mengingat luasan fungsi lindung ekosistem gambut Sumatera Selatan yang lebih luas dibandingkan fungsi budidayanya. Tercatat Kabupaten Banyuasin memiliki proporsi luas fungsi lindung paling besar yaitu 66,63% dari total KHG di kabupatennya, diikuti Kabupaten Ogan Komering Ilir dengan 56,54% dari total KHG nya. Kondisi berbanding terbalik terdapat di 3 kabupaten lainnya dengan luasan yang tidak signifikan. Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten Musi Rawas Utara, dan Kabupaten Muara Enim didominasi oleh fungsi budidaya dengan luasan secara berturut-turut 80,74%, 64,64%, dan 56,55%.
  
-{{:proporsifungsiekosistemsumsel.png?nolink&467x219}}+{{:proporsifungsiekosistemsumsel.png?nolink&400x188}}
  
-{{tag>ekosistem tumbuhan satwa penghidupan}}+{{tag>rintisan}}
  
  
  • fungsi_ekosistem_gambut.1664957778.txt.gz
  • Last modified: 2023/01/17 22:53
  • (external edit)