Differences

This shows you the differences between two versions of the page.

Link to this comparison view

Next revision
Previous revision
ekosistem_gambut:beruk [2025/11/20 10:04] – created Sephira Tiara Dwiekosistem_gambut:beruk [2025/11/21 03:50] (current) Sephira Tiara Dwi
Line 1: Line 1:
 ====== Beruk ====== ====== Beruk ======
  
-Beruk (//Macaca nemestrina//) merupakan primata yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan dan kelestarian ekosistemBerdasarkan IUCN, status konservasi primata tersebut yakni Vulnerable (terancam) serta termasuk Appendix II CITES. Satwa primata tersebut  termasuk ke dalam famili Cercopithecidae dan termasuk kelompok monyet dunia lama. +{{  https://www.wikigambut.id/lib/plugins/ckgedit/fckeditor/userfiles/image/beruk.jpg?nolink&330x243  }}
-===== Persebaran Beruk =====+
  
-Beruk memiliki persebaran di wilayah Asia Tenggara, terutama di dua pulau besar Indonesia, Pulau Sumatera, dan KalimantanHabitat beruk berupa dataran rendah dan perbukitan hutan hujan primer. Beruk merupakan fauna yang dilindungi dalam ekosistem gambut.+Beruk (//Macaca nemestrina//) merupakan primata yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan dan kelestarian ekosistem. Berdasarkan IUCNstatus konservasi primata tersebut yakni Vulnerable (terancam) serta termasuk Appendix II CITES. Satwa primata tersebut termasuk ke dalam famili Cercopithecidae dan termasuk kelompok monyet dunia lama. 
 +===== Ciri-ciri Beruk ===== 
 + 
 +Beruk memiliki panjang tubuh sekitar 470 mm sampai 550 mm dan berat 7-9 kg untuk jantan dewasa, sedangkan 4-6 kg betina dewasa.Beruk merupakan spesies monyet yang mempunyai ekor yang pendek, seperti pada ekor babiMonyet beruk memiliki  rasa keingintahuan yang tinggi terhadap suatu hal yang asing. Monyet beruk memakan buah buahan masak serta beberapa jenis vertebrata dan invertebrata yang kecil. 
 + 
 +===== Persebaran Beruk =====
  
-Di Sumatera beruk dapat dijumpai di kawasan hutan terutama di Taman Nasional dan kawasan-kawasan lindung, sedangkan di Kalimantan seperti di Taman Nasional Gunung Palung, TN Betung Kerimun, Kayan Mentarang, dan lainnya.+Beruk memiliki persebaran di wilayah Asia Tenggara, terutama di dua pulau besar Indonesia, Pulau Sumatera, dan Kalimantan. Habitat beruk berupa dataran rendah dan perbukitan hutan hujan primer. Beruk merupakan fauna yang dilindungi dalam ekosistem gambut. Di Sumatera beruk dapat dijumpai di kawasan hutan terutama di Taman Nasional dan kawasan-kawasan lindung, sedangkan di Kalimantan seperti di Taman Nasional Gunung Palung, TN Betung Kerimun, Kayan Mentarang, dan lainnya.
  
 ===== Habitat Beruk ===== ===== Habitat Beruk =====
  
-Beruk kehilangan 49% habitatnya karena alih fungsi hutan menjadi non-hutan, penebangan kayu dan perdagangan liar. Beruk hampir sepanjang tahun beraktivitas di luar kawasan hutan sebagai habitatnya sehingga mengalami perubahan perilaku menjadi penjarah tanaman pertanian masyarakat sekitar seperti tanaman kopi, kacang, jagung, tebu dan tanaman berbuah lainnya yang menimbulkan merugikan masyarakat sekitar. Beruk mendiami relung yang sama sebagai primata semi arboreal. Secara umum, keberadaan primata tersebut sangat berguna untuk menjamin kelestarian ekologi kawasan hutan dari pencurian kayu, termasuk mencegah perburuan satwaliar lainnya.+Beruk dapat ditemukan di beberapa habitat, termasuk hutan, perkebunan, maupun di tepi sungai. Beruk hidup berkelompok 6-8 ekor dengan 1 jantan sebagai pemimpinnya dan terdapat individu yang hidup soliter tidak berkelompok. Beruk kehilangan 49% habitatnya karena alih fungsi hutan menjadi non-hutan, penebangan kayu dan perdagangan liar. Beruk hampir sepanjang tahun beraktivitas di luar kawasan hutan sebagai habitatnya sehingga mengalami perubahan perilaku menjadi penjarah tanaman pertanian masyarakat sekitar seperti tanaman kopi, kacang, jagung, tebu dan tanaman berbuah lainnya yang menimbulkan merugikan masyarakat sekitar. Beruk mendiami relung yang sama sebagai primata semi arboreal. Secara umum, keberadaan primata tersebut sangat berguna untuk menjamin kelestarian ekologi kawasan hutan dari pencurian kayu, termasuk mencegah perburuan satwaliar lainnya.
  
 ===== Sumber ===== ===== Sumber =====
Line 17: Line 21:
   * CM, C. (1980). The ecological separation of Macaca nemestrina and M. fascicularis in Sumatra. The macaques: Studies in ecology, behavior and evolution.   * CM, C. (1980). The ecological separation of Macaca nemestrina and M. fascicularis in Sumatra. The macaques: Studies in ecology, behavior and evolution.
   * Indonesia, T. S. (2016). The Value of Hematological and Serum Chemistry of Orangutan (Pongo sp.) Among Ages Groups and Sex Differences–A Case Study in Taman Safari Indonesia. Indonesian Primate Profile, 13(2), 2319.   * Indonesia, T. S. (2016). The Value of Hematological and Serum Chemistry of Orangutan (Pongo sp.) Among Ages Groups and Sex Differences–A Case Study in Taman Safari Indonesia. Indonesian Primate Profile, 13(2), 2319.
 +  * Kemal, M. G., Hadinoto, H., & Ikhwan, M. (2022). Kepadatan satwa mangsa harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) di Area Konservasi Prof. Sumitro Djojohadikusumo. Jurnal Karya Ilmiah Multidisiplin (JURKIM), 2(2), 135-145.
   * Pramudianto, A. (2018). Flora dan fauna pada ekosistem lahan gambut dan status perlindungannya dalam hukum nasional dan internasional. Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (Journal of Environmental Sustainability Management), 185-199.   * Pramudianto, A. (2018). Flora dan fauna pada ekosistem lahan gambut dan status perlindungannya dalam hukum nasional dan internasional. Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (Journal of Environmental Sustainability Management), 185-199.
   * Supriatna, J., & Wahyono, E. H. (2000). Panduan lapangan primata Indonesia. Yayasan Obor Indonesia.   * Supriatna, J., & Wahyono, E. H. (2000). Panduan lapangan primata Indonesia. Yayasan Obor Indonesia.
  
  
  • ekosistem_gambut/beruk.1763633049.txt.gz
  • Last modified: 2025/11/20 10:04
  • by Sephira Tiara Dwi