Differences
This shows you the differences between two versions of the page.
Both sides previous revision Previous revision Next revision | Previous revision | ||
ekosistem:kabut [2023/12/17 18:09] – Fani Rahma Sari | ekosistem:kabut [2024/06/04 17:24] (current) – removed Weni Julaika | ||
---|---|---|---|
Line 1: | Line 1: | ||
- | {{tag> | ||
- | |||
- | ====== Kabut ====== | ||
- | |||
- | < | ||
- | |||
- | **Kabut** adalah uap air atau awan yang berada dekat dengan permukaan tanah berkondesasi. hal ini biasnya terbentuk karena hawa dingin membuat uap air berkondensasi dan kadar kelembaban mendekati 100 %. Kabut ialah kumpulan tetes-tetesan air yang memiliki ukuran yang sangat kecil dan melayang-layang di udara. Kabut ini memliki kemiripan dengan awan, namun hanya saja awan tidak menyentuh permukaan tanah, sedangkan kabut sendiri menyentuh permukaan tanah atau bumi. Biasanya kabut ini bisa kita lihat didaerah yang dingin atau daerah yang tinggi, lalu bagaimanakah sebenarnya kabut ini bisa terbentuk, secara umum kabut ini dapat terbentuk saat udara yang jenuh akan uap air didinginkan dibawah titik bekunya, apabila udara berada diatas daerah perindustrian, | ||
- | |||
- | **Kabut** juga bisa terbentuk dari uap air yang berasal dari tanah yang lembab, tanaman-tanaman, | ||
- | |||
- | **Proses Terbentuknya Kabut :** Uap air yang berada di dekat permukaan tanah tersebut membentuk gumpalan yang hampir mirip seperti awan. Kabut ini tersusun dari butiran-butiran air yang menguap dari permukaan bumi yang berdiameter itu kurang dari 0,1 milimeter. Tetapi, terdapat juga kabut yang mengandung butiran-butiran air yang diameternya itu lebih dari 0,1 milimeter. Butiran air tersebut setelah itu akan mengambang pada atmosfer yakni dengan ketinggian itu ialah kurang dari 1.000 m dari permukaan bumi, Agar kabut tersebut terbentuk, uap lembab tersebut harus meninggalkan udara serta melakukan proses mengembun. Saat udara itu didinginkan, | ||
- | |||
- | **Jenis-Jenis Kabut :** | ||
- | |||
- | 1) **Kabut // | ||
- | |||
- | * Udara yang bergerak panas serta lembab | ||
- | * Terdapat perbedaan suhu yang mencolok antara udara yang bergerak itu dengan permukaan sehingga kemudian terbentuk inverse di permukaan. | ||
- | * Kecepatan angina sedang (8-12 knot) supaya perbedaan suhu dapat atau bisa di pertahaankan serta percampuran turbulensi itu tidak cukup kuat mengangkat kabut. | ||
- | |||
- | 2) **Kabut // | ||
- | |||
- | **Kabut //Frontal //** ialah jenis kabut terbentuk melalui suatu pertemuan antara dua massa udara yang berbeda temperaturnya. Kabut terbentuk ketika hujan turun dari massa udara yang hangat ke dalam massa udara yang dingin tempat uap air menguap, dengan demikian akan menyebabkan uap air pada udara dingin melampaui titik jenuh. | ||
- | |||
- | 3) **Kabut Radiasi**< | ||
- | |||
- | * Anginnya lemah | ||
- | * Langit cerah atau sedikit berawan | ||
- | * Rh yang relatif tinggi (80-100 %) | ||
- | * Kondisi tanah serta lingkungan basah. | ||
- | |||
- | 4) **Kabut Gunung**< | ||
- | |||
- | **Kabut Gunung **ialah Jenis kabut ini terbentuk ketika upa air bergerak menuju ke atas melewati lereng-lereng gunung, udara dingin bergerak ke atas lereng hingga tidak sanggup menahan uap air, titik-titik kabut kemudian terbentuk disepanjang lereng gunung. | ||
- | |||
- | 5) **Kabut Tekanan // | ||
- | |||
- | **Kabut Tekanan **ini terjadi jika distribusi tekanan suhu diatas itu mengalami suatu perubahan ialah lapisan udara lembab dipermukaan itu mengalami suatu penurunan tekanan barometrik, kemudian hasil pendinginan adiabatik tersebut bisa atau dapat menghasilkan suatu kondensasi. Kejadian atau peristiwa kabut tersebut sering terbentuk pada lembah atau pun juga basin yang berisi udara tetap. | ||
- | |||
- | 6) **Kabut Percampuran**< | ||
- | |||
- | **Kabut Percampuran **ini terjadi jika udara yang lembab panas tersebut bertemu dengan adanya udara lembab yang dingin, maka itu percampuran di daerah pertemuan tersebut bisa atau dapat menghasilkan penjenuhan serta juga kondensasi. Apabila pencampuran ini terjadi di permukaan tanah bisa atau dapat menghasilkan mixing fog. Umumnya itu terjadi di daerah front antara 2 massa udara maritim. | ||
- | |||
- | 7) **Kabut sungsangan// | ||
- | |||
- | Ada kalanya di dalam udara itu terdapat lapisan yang pada bagian bawah suhunya itu lebih rendah dibandingkan dengan suhu di bagian atasnya. Lapisan yang seperti itu disebut dengan lapisan sungsangan. Kabut sungsangan tinggi tersebut terdapat di bawah lapisan **sungsangan **udara dengan ketinggian itu lebih rendah dari 600 meter namun tidak dekat ke permukaan bumi apabila udara di bawah lapisan sungsangan ini sangat lembap. Kondisi seperti itu umumnya terdapat di daerah tekanan tinggi di lingkungan pantai yang letaknya itu pada bagian timur dari sel tekanan tinggi tersebut. Di daerah tekanan tinggi atau juga daerah antisiklonal udara tersebut cenderung turun. Karena adanya lapisan sungsangan tersebut maka di bawah lapisan sungsangan itu akan terjadi percampuran udara lembap serta dingin. Biasanya bisa atau dapat terjadi pada saat air laut naik (upwelling) sehingga udara di dekat permukaan laut dingin. Kabut sungsangan tinggi ini biasanya juga terjadi diwaktu pagi hari serta kemudian terangkat ke atas menjadi awan Stratus disaat matahari bersinar. | ||
- | |||
- | 8) **Kabut Laut (//sea fog// | ||
- | |||
- | Kabut laut terjadi pada sat suhu udara di atas laut itu sangat rendah, sehingga uap yang keluar dari laut tersebut cepat mengembun di dekat permukaan laut. Kabut laut tersebut juga bisa atau dapat terjadi pada saat lataan udara dingin yang mengalir di atas laut yang hangat. Oleh sebab itu kabut laut yang demikian itu termasuk di dalam jenis kabut lataan atau juga masuk jenis kabut uap. Kabut laut ini bisa atau dapat sangat tebal serta juga berlangsung cukup lama. | ||
- | |||
- | 9)** Kabut Asap //(steam fog)// | ||
- | |||
- | Ada pula yang disebut kabut asap atau disebut juga dengan kabut industri; merupakan kabut yang terbentuk di kawasan industri yang udaranya itu banyak sekali mengandung asap atau juga partikel-partikel yang keluar dari cerobong atau jugan buangan industri. namun tidak hanya itu kabut asap ini juga bisa atau dapat dikatakan yakni sebagai bentuk lain dari polusi udara. Selain memiliki dampak yang buruk untuk manusia, kabut asap yang tebal tersebut juga dapat atau bisa mengganggu jarak pandang, disebabkan karna saking tebalnya kabut asap itu bisa dapat menghalangi sinar matahari. Di beberapa negara seperti China itu juga sudah mulai memperhatikan masalah kabut asap yang terjadi pada beberapa bagian kotanya. Juga pada beberapa kota dunia yang memiliki penduduk yang padat. beberapa faktor yang menyebabkan terjadi faktor asap, diantaranya sebagai berikut : | ||
- | |||
- | * Pembakaran Batu Bara | ||
- | * Asap Kendaraan Bermotor | ||
- | * Kebakaran Hutan | ||
- | * Gunung Meletus | ||
- | |||
- | **Manfaat Kabut** | ||
- | |||
- | - Melembapkan kulit | ||
- | - Mempercepat pertumbuhan tanaman | ||
- | - Menjaga kelembapan udara | ||
- | - Menyejukkan udara | ||
- | |||
- | **Penyebab Terbentuknya Kabut** | ||
- | |||
- | < | ||
- | |||
- | Di beberapa kota besar, asap dari pembuangan mobil serta juga polutan lainnya untuk mengandung hidrokarbon serta juga oksida-oksida nitrogen yang dirubah tersebut kemudian menjadi kabut berasap fotokimia oleh sinar matahari. Ozon ini bisa atau dapat terbentuk di dalam kabut berasap ini menambah racun lainnya itu di dalam udara. Kabut berasap ini mengiritasikan mata serta merusak paru-paru. Seperti hujan asam, kabut berasap tersebut bisa atau dapat atau bisa dicegah itu dengan mengehentikan pencemaran atmosfer. | ||
- | |||
- | ---- | ||
- | |||
- | Sumber : [[http:// | ||
- | |||