Kayu cindai

kayucindaiphytoimages.jpeg

Kingdom: Plantae

Phylum: Streptophyta

Class: Equisetopsida

Subclass: Magnoliidae

Order: Oxalidales

Family: Elaeocarpaceae

Genus: Elaeocarpus

Species: Elaeocarpus ovalis

Pohon Elaeocarpus ovalis tergolong berukuran sedang, dengan diameter batang sekitar 35 cm dan tinggi dapat mencapai 30 m. Batangnya berbentuk silindris, permukaan kulit halus, berwarna kuning keabu-abuan, serta terasa berlendir. Daunnya tunggal dan tersusun berseling, berbentuk bulat telur hingga lonjong, dengan pangkal membulat, tepi bergerigi, dan ujung meruncing. Menjelang gugur, daun berubah warna menjadi merah. Perbungaan muncul di ketiak daun, tersusun dalam tandan yang rapat dan berkelompok, dengan bunga berwarna putih hingga krem. Buah Elaeocarpus ovalis bertipe batu, berwarna hijau tua saat muda dan berubah menjadi ungu kehitaman ketika matang. Kayu pohon Elaeocarpus ovalis tergolong lunak. Penyerbukan Elaeocarpus ovalis dibantu oleh serangga dan buahnya dimakan oleh burung dan kelelawar, sehingga pemancaran ke tempat jauh dibantu burung maupun kelelawar. Biji Elaeocarpus ovalis dapat disimpan lama tanpa kehilangan daya kecambah dan perbanyakan umumnya dilakukan melalui biji Elaeocarpus ovalis.

Elaeocarpus ovalis dapat ditemukan di hutan rawa gambut dan di hutan dataran rendah sebagai penyusun lapisan kanopi bagian bawah. Di areal NKT Elaeocarpus ovalis tumbuh di pinggir jalan patroli pada tanah yang urug. Elaeocarpus ovalis tersebar sangat luas, diantaranya di wilayah Borneo, Malaya, Philippines, dan Sumatera.

Kayu Elaeocarpus ovalis biasa digunakan sebagai kayu konstruksi ringan.

  • Partomihardjo, T. (2020). Tumbuhan hutan rawa gambut Merang Kepayang.
  • POWO (2024). “Plants of the World Online. Facilitated by the Royal Botanic Gardens, Kew. Published on the Internet; https://powo.science.kew.org/.
  • ekosistem_gambut/kayu_cindai.txt
  • Last modified: 2025/12/15 06:39
  • by Sephira Tiara Dwi