Differences
This shows you the differences between two versions of the page.
Both sides previous revision Previous revision Next revision | Previous revision | ||
berbeda_antar_daerah [2021/02/11 00:18] – created Yusi Septriandi | berbeda_antar_daerah [2023/02/04 17:55] (current) – removed Arizka Mufida | ||
---|---|---|---|
Line 1: | Line 1: | ||
- | ==== Berbeda antar daerah | ||
- | |||
- | Pembentukan gambut di dataran pantai di Indonesia dan Serawak, Malaysia dimulai pada akhir Jaman Es (Glacial periods), sewaktu kenaikan muka laut mulai berhenti, dan dataran pantai yang luas dan delta-delta mulai terbentuk (Subagyo et al., 1990). Umur endapan gambut dapat ditentukan dengan menggunakan teknik C14 carbon dating. Driesen (1978) menduga umur gambut antara 4000 sampai 5000 tahun (Periode Glacial Wurm Anderson (dalam Kyuma, 1987) mendapatkan taksiran umur gambut di daerah Sumatera sekitar 4.300 tahun pada kedalaman 12 m dan gambut paling muda berumur 2.250 tahun. Silvius (1984) dalam penelitiannya di sungai Air Hitam Laut, Jambi menetapkan umur gambut antara 3000 sampai 4800 tahun. Penelitian C14carbon dating di dekat Batanghari, Jambi menunjukkan umur gambut 4300 tahun (Esterle et al., 1991). Tanah-tanah gambut di daerah Kalimantan umumnya terbentuk pada zaman Holosen sekitar 11.000 tahun yang lalu) (Polak, 1950). | ||
- | |||